POV XENO
"Tok! Tok! Tok!"
Aku mengetuk pintu. "Fay?" panggilku. Tidak lama berselang terdengar langkah kaki mendekati pintu. Pintu dibukakan dan Fay langsung menghambur memelukku.
"No! Kok lo lama banget sih pulang?" Fay terisak.
Aku terdiam. Tubuhku tak bisa digerakkan saat ia memelukku secara tiba-tiba seperti itu.
"Gu-gue kan sudah bilang bakal pulang jam dua belas." Aku sampai tergagap karena menahan degupan di jantungku. Oh, Fay! Bisa nggak sih lo lepasin pelukan lo! Ini jantung gue seperti mau copot!
Seolah tidak mendengar jeritan batinku, Fay justru mempererat pelukan itu. "Gue takut di rumah sendirian malam-malam begini, No," isaknya.
Tanganku mulai bergerak mengelus rambut Fay. "Mau gimana lagi, Fay, gue kan ke luar malam-malam juga buat kerja. Yang penting sekarang gue udah di rumah, jangan nangis lagi, ya," bujukku.