Zahwa memasuki kamarnya. Bersyukur bahwa pada akhirnya dia mulai menyelesaikan satu-satu dengan Anka. Sejujurnya masih ada perasaan bersalahnya untuk laki-laki yang satu itu. Bagaimanapun Anka sudah bersikap sangat baik padanya selama ini. Dan sekarang apa? Zahwa membalas sekejam itu. Selain itu Zahwa hidup bahagia di balik patah hati Anka. Seseorang kadang bisa menjadi sangat egois.
Namun memikirkan ucapan Anka yang terakhir ada benarnya. Bukan, Zahwa tidak bermaksud mencari pembelaan. Lebih baik mereka berakhir disini dari pada nantinya Anka akan semakin terluka. Anan contoh nyatanya. Ada momen-momen dimana dia lepas kendali dan mengkhianati Anan di masa lalu. Zahwa sangat tidak ingin kesalahan yang sama terulang kembali.