Candy kembali menatap pusara itu lama-lama. Sudah menjadi kebiasaannya untuk menceritakan semua keluh kesahnya kepada laki-laki yang pernah berstastus sebagai pacarnya itu maka tidak heran setelah kematiannya Candy sering datang ke sana sambil berbicara sendiri. Candy selalu merasa lega setelah melakukan itu meski Anan tidak lagi memberikan respon tanggapan atau minimal sebuah pelukan hangat seperti di masa lalu.
Kedatangannya kali ini ada hal yang ingin disampaikannya yang lebih dari semua laporan-laporannya. Candy memejamkan mata, mencari-cari lagi jejak sinar mata Anan saat pria itu paham gadis itu mencintai orang lain. Bagaimana Anan berusaha tersenyum dengan segala perasaan lukanya. Dan kali ini ada perasaan baru yang membuat Candy kembali mencari bayang-bayang mata itu. Akankah Anan akan merelakan dirinya untuk Xeno? Bisakah Anan berlapang dada Candy bersaing dengan salah satu orang yang disayanginya? Seandainya Anan masih hidup apa yang akan dilakukan pria itu saat ini?