POV CANDY
"Jaga diri kalian baik-baik, ya. Bunda pulang dulu!"
Bunda memelukku dan Xeno secara bergantian, kemudian meninggalkan kontrakan kecil itu bersama ayah. Air mata mengalir dari pipiku, semakin kuhapus justru semakin membanjir.
"Air mata lo encer ya sekarang, Candy?" celetuk Xeno di sebelahku. Aku melotot menatapnya.
"Maksud gue, biasanya lo kan jarang nangis, sekarang malah hobi jadi hobi banget."
"Nggak lucu!" tandasku.
Aku meninggalkan Xeno di depan pintu lantas memasuki kamar tidur baruku yang luasnya hanya setengah dari kamarku yang lama. Aku menghempaskan tubuhku ke atas tempat tidurku.
Aghh! Keras banget kasurnya! Wajar sih, ini kasur bekas orang yang menempati kontrakan ini sebelum aku. Ayah tega banget! Masa anaknya disuruh tidur di kasur bekas orang gini. Apa salahnya beliin kasur baru atau pindahin kasurku ke sini.
"Candy, ada mie ayam lewat tuh. Beli, yuk!" ujar Xeno yang tiba-tiba melongokkan kepalanya ke kamar.