Zahwa merasakan ada tangan kekar yang memeluknya saat terlelap. Tangan kekar dengan teksturnya yang familiar. Zahwa pasti tidak akan pernah melupakan tangan ini. Tangan yang selalu datang untuknya. Zahwa tersenyum menduga bahwa Alvaro sudah pulang.
Dekapan Alvaro menenangkannya membuat Zahwa menyuruk pada dada bidang laki-laki itu. "Pekerjaannya sudah selesai?" tanya Zahwa berbisik tanpa membuka matanya. Dia sangat mengantuk apalagi usapan Alvaro pada kepalanya benar-benar menggoda Zahwa untuk semakin terlelap. Zahwa sangat merindukan suasana ini.
Entah berapa lama Zahwa tenggelam dalam kehangatan Alvaro hingga dia dibangunkan oleh cahaya matahari yang masuk ke celah-celah gorden kamarnya. Ah, dia lupa menutupnya rapat semalam. Zahwa perlahan membuka matanya. Tersenyum hangat. Dia memperhatikan sekitar tidak ada Alvaro, mungkin berada di luar kamar?
Zahwa melangkahkan kakinya. Mencari Alvaro di setiap sudut ruangan. Namun nihil membuat Zahwa mengerutkan keningnya bingung.