"Loe kenapa sih, Wa. Kasihan tahu marah-marah gitu ke Alvaro. Iya gue tahu Loe nggak suka sama dia tapi jangan kasar-kasar gitulah. Bukannya Loe sendiri yang sering bilang kayak gitu ke kita kalau kita bully Miko." Gea menyandarkan kepAlvaroya dibahu sahabatnya itu sambil merangkulnya untuk memberikan ucapan-ucapan kecil. Mata Gea yang sedikit lebih dekat dengan wajahnya pasti bisa menangkap ada sesuatu yang benar-benar sedang tidak beres padanya.
Zahwa menggigit bibirnya. Dia tahu sikapnya sudah keterlaluan kepada cowok itu. Bahkan dia merasa menjadi wanita sok kecakepan. Mentang-mentang Alvaro melas-melas padanya dia seenak saja bentak-bentak laki-laki itu. Itu memang sikap yang tidak perlu.