Alvaro kesal bagaimana bisa Ryu menempati posisi ketiga padahal laki-laki itu baru singgah sebentar dihidup Aliana. Sial! Apa Ryu benar-benar sudah sedalam itu memasuki hati kakaknya. Membayangkan wajah tengil laki-laki itu tertawa jumawa menari-nari dihadapan Alvaro begitu saja. Membuat amarahnya terasa sangat terbakar dibagian ulu hati.
"JAlvaro sendiri! Suruh aja tuh yang nomor tiga gendong Loe!" Alvaro meninggalkan kakaknya begitu saja tanpa perasaan. Sebenarnya Aliana hanya perlu berjAlvaro beberapa langkah saja lagi untuk sampai pintu. Tidak akan sampai membuka luka jahitnya.