Bel istirahat berbunyi nyaring, membuat Alvaro yang sedari tadi merebahkan kepAlvaroya pada meja langsung menegakkan kepAlvaroya. Laki-laki itu selalu saja berfikiran kelas adalah tempat untuk tidur sehingga guru sudah sangat bosan menegurnya. Mmebiarkan saja lelalki pembuat onar itu terttidur semaunya dari pada membuat ulah yang membuat mereka jantungan karenanya.
Alvaro meregangkan otot-ototnya yang kaku karena terduduk beberapa jam lamanya. Pandangannya tertuju pada Zahwa yang memasukkan buku-bukunya ke dalam laci untuk disimpannya dalam beberapa saat. Cis, Alvaro berdecak, kapan Zahwa akan meninggalkan buku-bukunya tersebut barang sehari saja.
Rasanya ingin sekali Alvaro menjadi satu diantara sekian buku-buku tersebut. Yang menjadi fokus Zahwa. Benda yang paling ditatap Zahwa dengan binar. Hingga Zahwa tidak akan melepaskan pandangannya berjam-jam dari benda tersebut.
"Jangan lupa buat cowok bernama Andreas tersebut masuk ke dalam geng kita, gue nggak mau tahu."