Alvaro sering bersikap kurang sopan kepada ayahnya, seperti mengacungkan jari tengah kadang-kadang pun begitu juga dengan ayahnya kepadanya. Hal tersebut sering membuat Bunda mencak-mencak dengan kelakuan ayah dan anak yang mempunyai wajah serupa tersebut. Tapi hal tersebut hanya mereka lakukan jika sedang dalam mode bercanda. Mereka memang seperti itu kadang-kadang, seperti teman atau bisa juga seperti musuh.
Mata ayahnya menerawang seolah mengingat lagi potongan memori itu hadir di hadapannya. "Ayah coba perbaiki hubungan ayah dan oma sambil terus memperjuangkan restu beliau. Sampai Bunda kamu tahu. Dia bilang hubungan tanpa restu orang tua itu mending nggak usah meskipun kami baru sebatas pacaran saat itu. Kamu tahu kan Bunda kamu dulu nggak pernah mau diseriusin. Apalagi waktu itu masih di tahun kedua masa pacaran. Itu masa tersulit dua tahun itu."