Asnawi begitu terkejut dengan kehadiran Yanti dan Pak Din.
"Assalamualaikum!"mereka memberi salam pada Asnawi. Yanti mencium tangan Asnawi dengan takzim.
"Waalaikumsalam. Masuklah Nak!"jawab Asnawi.
Yanti dan Ayahnya langsung masuk setelah di persilakan oleh Asnawi.
"Kamu Zainuddin kan? Murid dari padepokan tapak suci?"tanya Asnawi.
Ketika mereka sudah duduk di ruang tamu.
"Ya Bang Asnawi. Ternyata Herman itu cucu Kamu toh,"jawab Pak Din. Dia tersenyum ke arah Asnawi.
"Ternyata Kamu calon mertua Herman yang ingin bertarung dengannya. Tapi sayang Herman sedang sakit."kata Asnawi.
"Di mana Bang Herman Kakek? Apa boleh Aku menemuinya?"tanya Yanti.
"Boleh. Mari.. dia ada di kamar Kakek,"ajak Asnawi.
Lantas Yanti dan Pak Din mengikuti langkah kaki Asnawi menuju ke kamarnya.
Mata Yanti langsung mengembun melihat lelaki yang Dia cintai terbaring tidak berdaya.
"Ya Allah Bang!"ucap Yanti. Dia tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Lalu dia berhambur memeluk tubuh Herman.