Wajah tirus itu membuat pria tua itu menarik napas sesak. Ada yang teiris dibalik relung hatinya yang paling dalam. Tak menyangka satu-satunya darah dagingnya yang masih tersisa hanyalah pria yang tampak mengenaskan ini.
"Pasti dia yangvsudah bikin kamu seperti ini, Vandish. Maafkan papamu yang bertahun-tahun menelantarkanmu. Papa nggak pernah tahu kalu kamu masih ada. Papa kira kamu juga sudah ikut dihabisi oleh wanita iblis itu," desis Dokter Firdaus tajam. Matanya menukik tajam bak burung elang yang menerkam mangsanya.
Dengan kasar Dokter Firdaus meraup wajahnya dan menghembuskan napasnya dengan kasar. Rasanya hatinya terganjal beban yang begitu kuat. Dia sengaja datang je sini ke kota ini lagi hanya ingin berziarah ke makam anak dan menantunya yang sudah menjadi korban keganasan wanita iblis itu.