Farah menatap sendu ke arah pintu ruangan bosnya,lebih tepatnya adalah mantan bosnya yang sedang tertutup rapat. Farah menghela nafasnya dengan pelan dan melanjutkan langkahnya untuk keluar dari perusahan itu. Tatapan sinis dan rendah dari beberapa pegawai terhadap dirinya membuat Farah semakin tersudutkan.
Di dalam ruang presdir Darren yang sudah resmi memecat Farah kini sedang duduk dengan sang istrinya sambil memeluknya dengan erat.
"Terasa begitu damai dan tenang…. Tidak ada lagi perempuan yang mengganggu untuk sekedar mencari perhatian dariku." Darren berucap dengan masih memeluk sang istri.
"Itu artinya misiku telah selesai." Jawab Andreana dengan senyum lebarnya.
Darren mengernyitkan dahinya dan sedikit melepas pelukannya agar dapat melihat wajah istrinya itu.
"Misi apa?" Tanya Darren
"Misi menyingkirkan perempuan ular berkepala kelinci dari perusahaan ini." Jawab Andreana dengan terkekeh