Malam hari menjelang,di balkon kamar seorang gadis sedang termenung menatap bulan purnama dengan cahaya sinar yang begitu indah bertemankan dengan kerlap kerlip bintang.
"Menyakitkan memang, mencintai dan mengagumimu dalam berapa ratus kilometer. Keadaan yang aku benci adalah ketika bertemu dan harus berpisah kembali. Kebersamaan akan terasa ketika waktu dimana kita harus berjauh dalam jarak. Aku tak membenci jarak, yang aku benci adalah kabarmu yang tak kunjung hadir. Jika jarak bisa kita taklukkan, semua akan baik-baik saja. Kita adalah pasangan yang sempurna. Hanya saja tak berada dalam situasi yang sempurna. Sejauh apapun jarak, aku akan tetap menunggu hingga kita bisa bersama lagi. Jarak bisa memisahkan kita, tetapi tidak dengan perasaan kita. Jika angina ini kamu kirim untuk memelukku, ijinkan aku menikmati setiap hembusannya. Nana rindu sama kakak." Batin gadis itu