Malam pun semakin larut,Sandra dan Yolanda sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing dan kini tinggalah Aaram,Richard dan Arga. Mereka masih ngobrol membahas mengenai perihal Celsi yang masih sering menghubungi Aaram,walaupun sebenarnya Aaram sendiri tidak memperdulikan wanita itu.
"Lalu,bagaimana kelanjutannya untuk memberi pelajaran pada wanita itu?" Arga memulai perbincangan mereka yang sempat tertunda saat sebelum jam makan malam tadi.
Aaram nampak berpikir,tapi tidak dengan Richard karena dirinya sudah memegang kartu as milik wanita itu. Semua data mengenai Celsi sudah diserahkan Justin sebelum mereka berangkat ke puncak.
"Gw punya kartu as wanita itu,gue tahu caranya bagaimana memberi pelajaran pada wanita itu." Jawab Richard yang berhasil membuat Aaram dan Arga menatap tidak percaya padanya.
"Sejak kapan lo punya kartu as si Celsi? Kenapa lo gak kasih tahu gue?" Aaram bertanya dengan rasa penasaran dan keterkejutan yang bersamaan pada dirinya.
