Dalam hidup, mereka sangat mencintai Aarav dalam kematian mereka masih mencintainya juga. Dalam hati mereka, Aarav memiliki tempat istimewa, tidak ada orang lain yang akan menggantikannya.
Sandra mengelus punggung Aaram yang masih terisak ketika dirinya menceritakan semua kenangan Aarav pada Sandra. Karena merasakan kesedihan yang sama akhirnya Sandra pun memeluk Aaram dan mengusap pelan punggungnya.
"Ssstt,tenanglah Ar. Aarav akan sedih jika melihatmu menangis seperti ini." Ucap Sandra yang masih memeluk Aaram
Isakan tangis Aaram mulai mereda,perlahan pria itu melepaskan pelukan Sandra dan menghapus jejak air mata di pelupuk mata dan pipinya. Wajah merah dan mata sembab karena menangis terlihat jelas pada raut wajah Aaram. Sandra pun ikut menghapus sudut matanya yang masih terdapat air mata.
"Ar" panggil Sandra pada Aaram yang masih menundukkan kepalanya,dengan rasa iba tangan Sandra pun menangkup wajah Aaram.