Radit tidak henti-hentinya menangis. Dia terus memohon agar Afifah memaafkan dirinya dan mau menerima cintanya lagi. Pria itu memberikan ekspresi wajah yang sangat memelas, ditambah semua ceritanya yang membuat hati Afifah luluh.
Afifah luluh? ya tentu saja. Masih dengan segala kepolosannya, dia lupa batasannya. Dia melupakan kalau cinta yang sedang bersemi di hatinya itu merupakan cinta terlarang. Lalu apakah dia mampu mengambil resiko yang akan dia terima nantinya? Afifah tidak memperdulikan apapun. Yang dia tahu hanyalah, perasaan mencintai pria itu dan tidak ingin meninggalkan-nya walaupu selangkah pun.
Kata orang cinta memang buta, mungkin hal itu yang sedang dialami Afifah kali ini. Cintanya kepada Radit telah membutakan mata dan hatinya, untuk melihat kenyataan yang sebenarnya. Kenyataan bahwa Radit adalah seorang pria dengan status masih sah suami orang.
