Sena berpura-pura kembali terjatuh saat hendak menjelaskan yang terjadi pada raja utama. Dengan susah dan merangkak dia mendatangi raja utama.
"Dia telah bersalah, dia telah mengutuk semua warga desa menjadi batu. Dia juga sudah menghinaku dan juga ibuku, dia tidak pantas menjadi raja langit dan dia juga harus mendapatkan hukuman yang setimpal! hamba mohon tuanku, berikan keadilan untuk hamba," pinta Sena.
Raja utama memberi isyarat agar Sena menghentikan ucapannya.
"Aku sudah tahu tentang semua yang terjadi," ucap raja utama. "Kalian tidak pernah berhenti memperebutkan tahta. Kalian berdua tidak memiliki sifat puas! selalu dan selalu berebut!" ucap raja utama lagi.
"Tapi,-" sahut Sena.
"Sudah! diam! kau tidak perlu katakan apapun, aku sudah tahu semuanya," ucap raja utama mengulangi ucapannya.