Radit masuk ke ruangannya dengan perasaan yang sangat kesal. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Kembali bekerja? pikirannya sedang tidak fokus. Senyum dan tawa Afifah saat bersama dengan Maman mengganggu pikirannya.
Berungkali dia berusaha melupakan kejadian yang baru dilihatnya. Tetapi semakin lama, malah semakin mengganggu pikirannya. Radit sudah tidak mampu mengontrol emosinya. Dia meluapkannya dengan mengahatamkan pukulan ke meja kerjanya. Membuat semua berkas bahkan laptop jatuh berserakan.
Sekertarisnya, mendengar kekacauan yang diciptakan Radit. Ellin(sekertaris Rafit) langsung datang dan melihat apa yang terjadi, sehingga terdengar suara yang begitu gaduh.
Tanpa mengetuk pintu, Ellin langsung masuk ke ruangan Radit.
"Ada apa Pak?" tanya Ellin. Dia memperhatikan seluruh ruangan Radit yang sudah sangat kacau. Dan Radit, dia sedang berdiri menghadap ke arah luar dari jendela kacanya.
Radit tidak menjawab ataupun hanya sekedar menoleh.