Jaka mengendarai mobilnya dengan sangat cepat, dia sudah tidak perduli lagi dengan akar besar yang menjulur di tengah jalan, batu besar, jurang yang sangat dalam dan juga pohon besar. Dengan segala kemampuan dan kelincahannya mengemudi, Jaka melewati pohon besar dan jalanan yang sangat curam sekaligus licin.
"Emak gimana Vin?" tanya Jaka memulai pembicaraan setelah sekian lama mereka berdua bungkam satu sama lain.
Kevin masih mengatur nafasnya, "Nanti biar aku kasih tahu Emak," jawab Kevin.
Jaka sedikit bingung, "Sebernarnya aku penasaran, bagaimana caramu menghubungi Emak sedangkan di sini tidak ada signal. Bahkan Emak juga tidak punya ponsel," tukas Jaka heran.
"Tumben kamu perduli Jok, nanti aku tunjukan caranya kalau kita sudah sampai di apartemen," jawab Kevin.
"Oke lah, aku juga ingin secepatnya kita keluar dari kampung aneh ini! sebelum para penyihir itu menyadari kecerobohanmu!" tukas Jaka.
"Bisa jadi sekarang dia sudah menyadari kalau,-" tukas Kevin terputus.
**