Pov Radit.
Pertama kali aku melihatnya, saat itu dia masuk dengan kakinya yang gemetaran. Membawa secangkir kopi dengan aroma yang lain dari biasanya.
Saat itu aroma kopimu begitu menarik hasratku untuk mencicipinya dan benar saja, kopi hitam buatanmu sangat nikmat. Aku bahkan tidak mampu melupakan aroma dan rasanya dari lidahku hingga berhari-hari.
Tenggorokanku terasa kering, ingin rasanya dialiri dengan kopi nikmat buatanmu. Iya kamu, gadis itu bernama Afifah. Berperawakan tinggi bongsor, tidak cantik tapi begitu manis.
Awalnya aku sama sekali tidak tertarik, hanya tertarik pada kopi hitam buatannya. Tapi tiba-tiba rasa itu muncul, aku merasa kesal saat melihatmu berjalan berdua bersama Andre. Rasa aneh yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya.
Siang itu, saat kau sedang jalan berdua dengan Andre di sebuah mall. Diam-diam aku mengikutimu, entah apa yang sedang aku cari dan aku pikirkan. Saat teringat hal itu pun, aku tertawa sendiri karena kekonyolanku.