Seseorang membukakan pintu gudang, tetapi Afifah sudah terkulai lemas tak berdaya antara sadar atau tidak. Hanya derap langkah kaki beberapa orang yang datang dan juga sebuah teriakan absrak. Dia tidak bisa mendengar dengan jelas, maupun melihat siapa yang datang dan membantunya keluar dari gudang pengap itu. Lalu hening, semua gelap dan dia tidak ingat apapun lagi.
Beberapa menit kemudian, matanya mulai terbuka perlahan, melihat ke atas langit-langit sebuah ruangan, dia merasakan ada selang kecil tertancap di lubang hidungnya. Setelah semua nampak jelas dalam pandangannya, di sampingnya berdiri Wati dan juga Maman. Memandangnya penuh rasa iba dan cemas.
"Aku dimana Mbak?" tanya Ifah lemas.
"Kamu di klinik Fah, tadi kamu pingsan, Maman dan Pak slamet yang bawa kamu ke sini," jelas Wati.
Afifah hanya ingat, terakhir dia dikunci di dalam gudang oleh seseorang.
"Kenapa bisa terkunci di dalam gudang Ra?" tanya Maman.
"Aku juga gak tahu Man, kayaknya ada yang ngerjain aku deh,"
