Afifah melongok dari ruang tengah untuk memastikan siapa yang datang. Beberapa orang turun dari motor dan hendak masuk ke dalam rumah Afifah.
"Assalamualaikum," ucap salah seorang memberi salam.
"Waalaikumusalam," jawab Afifah.
Ayah Afifah yang masih sibuk mengunyah meletakkan piringnya di atas tikasr, lalu keluar untuk melihat siapa yang datang.
Ternyata para tetangga Afifah yang semalam sudah diundang untuk datang ke rumah, membahas masalah sengketa tanah yang berkepanjangan.
Ayahnya kembali kebelakang setelah mempersilahkan mereka masuk, kali ini memberitahu ibu Afifah untuk membuatkan kopi dan menyediakan camilan.
"Apa gak terlalu resmi to Pak acaranya?" tanya ibu Afifah, dia sedikit takut jika semuanya nanti tetap akan sia-sia dan tetap tidak menemukan solusi.
"Enggak, kalau tidak diselesaikan sekarang, dia akan terus menuntut," jawab ayahnya Afifah tegas.