Azalea meraih kedua tangan Jaka, diangkatnya ke depan wajahnya.
"Eh, eh, mau apa?" ucap Jaka histeris.
Azalea diam saja, dia hanya terus menggenggam tangan Jaka lalu ditempelkan ke kedua pipinya.
Deg... jantung Jaka berdegup sangat keras.
Seumur hidupnya dia tidak pernah menyentuh wajah seorang wanita secara langsung termasuk wajah ibunya. Tapi kali ini, tangannya yang bersih dan suci telah menyentuh wajah cantik Azalea.
Beberapa detik nafasnya terhenti, Jaka memejamkan matanya. Dia menikmati aliran darah yang terasa sangat panas dalam tubuhnya, seperti mesin yang telah berkarat dan tidak pernah hidup selama puluhan tahun, Jaka juga merasakan hal yang sama. Dia seperti mencium sebuah kehidupan normal, berbeda dari kehidupan yang selama ini dijalaninya.