Jaka menyahut ucapan pria tua itu, "Owh... bagus! bagus," ucapnya sembari bertepuk tangan di samping telinga Azumi lalu mengacungkan jempolnya tepat di depan mata Azumi. "Ada yang belain ternyata!" ucap Jaka mengejek.
Pria itu menoleh ke arah Azumi dengan mimik wajah heran dan bingung, seakan mengulangi pertanyaannya.
Azumi kembali menggelengkan kepalanya, "Gak ada apa-apa Pak To," ujar Azumi.
Pak To kembali mengalihkan pandangannya ke arah dua pemuda yang masih berdiri di hadapannya. Pak To menatap lekat-lekat mata mereka secara bergantian.
"Bagaimana bisa kalian berdua melawan satu wanita? apa kalian sudah tidak punya harga diri sehingga main keroyokan?" tanya Pak To dengan nada tegas.
Jaka langsung naik pitam, "Woy Pak tua! sebelum bicara, coba kau lihat! wanita seperti apa yang kau bela! dia seorang penyihir! dia tidak pantas dibela!" tukas Jaka.