Malamnya, Afifah menelpon ibunya. Dia hendak mengutarakan niatnya untuk resign dari perusahaan Radit.
Saat telepon diangkat, "Hallo Fah," ucap ayahnya.
"Bapak? gimana Pak kabarnya? sehat?" tanya Afifah.
"Iya Fah, sehat. Tapi kemarin sempat sakit Fah, dada Bapak sakit. Terus dikerokin sama ibumu, sekarang sudah lebih baik. Bapak itu kalau abis mimpi ketemu almarhum Mbah-mu, pasti sakit Fah," tukas ayahnya.
"Apa iya Pak?" tanya Afifah. "Tapi sekarang sudah lebih baik 'kan Pak?" tanya Afifah.
"Iya Fah, sudah lebih baik. Tapi kadang-kadang sakit Fah, sesak nafas, Bapak takut sebernarnya Fah. Apa Bapak sakit jantung ya Fah?" ucap ayahnya menerka-nerka.