Bagaimana caranya aku mengendalikan diriku sendiri, aku bahkan sampai lupa caranya. Dia yang benar-benar membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Aku berjalan cepat ke arah preman tampan itu, tanpa memperdulikan panggilan dari ketiga temanku dan juga teman-teman mamaku yang bertanya apakah aku adalah anak gadisnya.
"Lihat tuh si Icha! dipanggil udah gak nyahut, pasti terpesona sama pangeran gembelnya itu!" gerutu Ruli.
"Benar! yuk kita ikutin, takutnya Icha diapa-apain, tau sendiri lah lingkungan kayak gini," tukas Indah.
Dona hanya mengangguk setuju. Lalu ketiganya berjalan bersamaan di belakangku, dengan jarak yang tidak terlalu jauh dariku.
*
Aku semakin mendekat ke arah preman tampan. Ku kumpulkan seluruh keberanianku dan kusisihkan rasa maluku untuk sementara waktu, sekarang yang aku ingin tahu hanyalah namanya, itu saja.