Kevin tidak perduli dengan ucapan Jaka, pikirannya masih terpaut pada kecantikan Azalea. Setiap kali bertemu atau berhadapan dengan wanita itu, dia merasa sangat gugup bercampur bahagia. Entah, seperti sebuah candu yang melekat pada hatinya, Azalea begitu memukau.
"Vin, diajak ngomong malah diam!" hardik Jaka.
Kevin hanya tersenyum aneh ke arah Jaka, "Dia seorang peri Jok," ucapnya pelan.
Jaka semakin geram, "Wah! kurang nih kayaknya anak ini! punya adik satu kok ya gini amat!" gerutu Jaka.
Kevin masih diam, dia memandang ke langit-langit kamar Jaka.
"Apa kau tahu Jok? cahaya rembulan di atas sana tidak mampu mengalahkan pesona Azumi," gumam Kevin, "Yah, Azumi! wanita tua yang kita temui tempo hari itu, kau masih ingat 'kan? kau mengatakan kalau dia seorang penyihir, dia adalah seorang peri Jok," jelas Kevin.
Hening, tidak ada jawaban dari Jaka. Hanya suara dengkuran yang terdengar, semakin lama, semakin keras.