Sebuah ruangan yang luas dengan desain yang sangat indah.
"Sihir yang sempurna," gumam Azalea lalu meletakkan telurnya di atas meja.
"Hay! kau, harimau lucu! aku punya sepotong daging segar, apa kau mau?" ucap Irene lalu melempar sepotong daging yang diiris pipih ke arah Cimoy.
Cimoy langsung menangkapnya dan dibawa ke meja makan.
Irene duduk di hadapan Azalea, "Apa yang membawamu ke sini Peri?" tanya Irene.
"Mencari suamiku," jawab Azalea sembari tersenyum teduh.
"Reinkarnasi?" tanya Irene lagi, kali ini dia mulai fokus dengan ponselnya.
Azalea mengangguk, "Aku harus menemukan suamiku, aku harus menemukan selendangku lagi dan kembali ke kayangan," jelas Azalea.
"Oke, sip! semangat," tukas Irene sembari mengacungkan jempolnya, "Aku balik ke kedai dulu, sepertinya ada yang beli," ucapnya lagi.
"Iya, baiklah." Azalea kembali tersenyum.
*
Malam itu terasa sangat dingin, angin berhembus sepoi-sepoi menusuk ke dalam tulang.