Laura menyeringai menahan rasa sakitnya. Tangannya tergores ranting cukup dalam, hingga darahnya tidak mau berhenti menyembur. Dia bahkan tidak bisa bangun, kakinya terasa ngilu dan banyak luka lebam di sekujur kakinya.
Pria itu menjulurkan tangannya kepada Laura. Namun karena sedang menahan rasa sakitnya dan tidak mampu berdiri, Laura hanya memandang sejenak ke arah pria itu tanpa meraih uluran tangannya.
"Tunggu dulu!" gumam Laura. "Bukankah itu pria yang sama, yang gue temui saat clubbing," pekiknya lirih, sembari menahan rasa sakit.
"Hey, sudah? menikmati rasa sakitnya? cepat berdiri, atau gue tinggalkan lo di sini sendirian! biar dimakan serigala," tukas pria berjanggut tebal itu.
Laura tidak berani menatap ke arahnya.
"Gue tidak mampu berdiri," jawab gadis itu.
"Hemmm, sudah dikasih hati minta empedu lo ya!"
"Tidak, gue tidak bisa berjalan," ucap Laura memelas, namun tidak berani menatap pria itu.