Hemm... desis bapak sembari melotot ke arah Mbok Lastri. Kalau dilihat-lihat, memang mereka punya karakter yang sama, mungkin itu sebabnya mereka berjodoh.
Mas Hadi selamat, dia tidak lagi diminta bapak mengantarkan barang-barang itu ke rumah paman. Akhirnya bapak meminta Lek Surti dan juga suaminya untuk mengantarkannya.
*
"Is, aku mau tanya sesuatu," ucap Mbak Sri sembari menepuk bahu Mbak Is.
"Iya," jawab Mbak Is lalu mengekor di belakang Mbak Sri.
Aku hendak ikut, tapi Mbak Is melarangnya. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kamar ibu. Di sana ada Mbok Lastri yang sedang menggendong Diyah dan Yati sedang asik bermain bersama Ahmad. Nawang tidak nampak, mungkin dia sudah berangkat ke sekolah.
"Ibu," bisikku di telinga ibu.
Perlahan ibu membuka matanya. Lalu seolah bertanya, "Ada apa?".
"Ibu, cepat sembuh ya," lirihku sembari mengusap kening ibu, seperti yang sering dilakukannya saat aku sedang sakit.
Ibu mengangguk pelan.