Ibu jadi sering melamun, memikirkan kejadian yang tidak pernah dia bayangkan akan menimpa rumah tangganya. Sebuah penghianatan, yang dilakukan oleh suami dan pembantunya. Mungkin sebagian orang tidak mampu memaafkan penghianat, tapi tidak dengan ibuku. Ibu bahkan mempunyai pikiran untuk merelakan ayah dan mbok Lastri untuk menikah, agar mereka terhindar dari fitnah sekaligus tidak lagi bergelimang dalam zina.
Siapa yang menyangka, ayah yang dulu adalah seorang pria setia, bertanggung jawab, dan sayang pada keluarga terutama ibu, akan tergoda dengan wanita seperti mbok Lastri. Apakah harta telah membuatnya menjadi tamak? apakah ayah tidak ingat, siapa dia dahulu hingga menjadi siapa berkat siapa? lalu tiba-tiba seenaknya menghianati cinta yang ibu berikan untuknya.
*
Pagi itu adalah hari pertama aku masuk ke sekolah, yah... walaupun hanya 'anak bawang' tapi aku sangat bahagia.