Di saat Maya sedang beristirahat, tiba-tiba tubuhnya basah karena di guyur air oleh seseorang. Maya gelagapan karena ia terkejut.
"Astaga ini apa, kenapa buk Rumi menyiram saya hah?" Maya bangkit dari duduknya. semua tetangga langsung berkumpul untuk menyaksikan hal tersebut.
"Itu pantas untuk kamu, karena kamu sudah mengucapkan hal yang tidak pantas kepada anak saya!"
"Memangnya apa yang saya ucapkan kepada anak anda hah?" Maya menatap buk Rukmi dengan tajam.
sedangan Susi, ia sedang tersenyum di belakang tubuh ibunya.
"Kamu bilang jika anak saya sudah tidak perawan dan wanita tidak benar, bukan begitu Maya?"
semua tetangga berbisik membicarakan Maya.
mata Maya menatap kepada semua orang di sana.
"Oh, karena Maslaah tadi, jadi benar ya, duh kasihan sekali, coba deh, gini aja kita taruhan bagiamana?" mata melipatkan tangannya di dada. kali ini ia tak akan mau kalah lagi. sekali menang ia harus tetap.menang.