Chereads / Jodoh Dadakan / Chapter 20 - menjemput

Chapter 20 - menjemput

"Dek, kamu hari ini mau kerja gak?" ujar Maya sambil mengambil tasnya.

"Mau Ka, emangnya kenapa?"

"Tidak apa-apa, cumankan tangan kamu masih luka."

"Kerja lah Ka, toh orang aku kerjanya hanya duduk duduk saja, gak ngapa-ngapain juga ka."

"Wih, enak iya, bisa kerja santai, coba Kaka, Kaka mana bisa santai, baru aja mau duduk eh udah di panggil duluan, maya, buat ini lah, buatin itu lah," sambil terus membereskan rumahnya.

"Heheh, iya namanya juga kan office girl iya kan kerjaannya memang kaya gitu ka, nanti kalo mau, Karin bilangin deh ke Alex kalo Kaka mau pindah bagian kerjanya."

"Alah mana bisa, orang Kaka aja dulu pas ngelamar kerja belum juga di tanya-tanya, eh malah langsung di suruh jadi office girl."

"Emangnya Kaka ijazah apa sih?"

"Kenapa? Penasaran iya?"

"IHK, kan Karin mau tau kali."

"Ijazah Kaka itu, S1 jurusan IT."

"Hah, S1 beneran Ka, terus kenapa ko malah jadi ofifice girl?" Dengan wajah melongo tak percaya.

"Iya abisnya Kaka wantu itu, gak di tanya-tanya malah langsung di suruh kerja aja sebagai office girl."

"Kenapa Kaka gak nolak aja, kan bisa?"

"Waktu itu, lagi masanya susah mencari pekerjaan dek, karena Kaka udah. Kesana kesini cari pekerjaan tapi belum Nemu juga, iya terpaksa deh, jadi office girl."

"Tapi, jujur iya, Karin itu gak nyangka jika Kaka adalah kelulusan S1,"

"Iya, Kaka sendiri aja gak nyangka."

"Terus orang kantor udah pada tau belum kalo Kaka lulusan S1?"

"Udah, pas satu tahun setelah masuk kerja, baru deh Kaka jujur kalo Kaka itu S1."

"Terus gimana?"

"Gimana apanya?"

"Iya itu, apa Kaka gak di pindahin ke bagian iT, "

"Iya awalnya memang Kaka di tawarkan untuk pindah ke bagian iT, tapi karena Kaka sudah nyaman dengan propesi itu, Kaka lebih memilih menjadi office girl, dan kamu jangan salah dek, gajih Kaka itu sama besarnya dengan karyawan yang lain,"

"Wah, hebat, coba deh Karin tebak, pasti Kaka gak mau Nerima tawaran itu karen gak mau mikir kan, kan kerja di bagian it itu kan pusingnya minta ampun, apalagi kalo situs perusahaan kita ada yang merentas, pasti rumitnya minta ampun!"

"Nah, pinter, memang itu alasan utamanya"/."

"Oh, begitu, gimana ka udah selesai belum beres beresnya? Ini tuh udah siang, ayo kita berangkat!"

"Ini udah, ayo kita berangkat!"

Saat mereka baru saja keluar dari dalam rumah, ternyata mobil Alex sudah terparkir di halaman.

"Loh, itukan mobil pak Alex Rin."

"Iya ka, memang mobil Alex. Mungkin dia mau menjemput Karin kali."

"Iya iya, yang udah punya pacar, sekarang mah mau kemana aja enak iya." ledek Maya

"Dih apaan sih ka, udah yu kita ke sana, Kaka berangkatnya bareng aja sama Karin!"

"Tak usah lah Rin, Kaka gak enak dengan pak Alex biar Kaka naik angkot saja."

"Tidak apa-apa ka, nanti Karin yang bilang ke Alex."

Mereka berdua berjalan mendekati mobil tersebut, dan saat sudah di depan mobil itu, Alex pun keluar dari dalam mobil.

"Hay sayang, bagaimana tangannya udah mendingan, udah di pakein obat nya belum?"

"Hay juga, udah nih, tapi memang masih sedikit kaku dan berair gitu." Karin melihatkan tangannya

"Ehem, obat nyamuk nih." sindir Maya.

"Eh ka Maya, oh iya sayang, boleh iya ka Maya ikut sama kita iya?"

"Boleh, lagian ini kan udah siang juga, jam segini mana ada angkot?"

"Tuh kan ka, apa yang Karin bilang, udah ayo kita masuk!"

Di dalam mobil.

"Sayang, aku mau tanya,"

"Tanya apa?" dengan masih pokus menyetir

"Itu loh, kamu udah tau belum kalo ka Maya itu lulusan S1 jurusan IT?"

"Masa sih? Ko aku gak tau iya, emangnya kamu sudah berapa tahun kerja di sana may?"

"Udah lima tahun pak,"

"Tapi ko saya gak tau iya kalo kamu itu lulusan S1 jurusan it, terus kenapa kamu malah ngelamar kerja sebagai office girl?"

"Itu karena kata ka maya, dulu waktu pas ngelamar kerja ka Maya gak di tanya dulu, malah langsung di masukin ke bagian office girl."

"Loh, ko bisa sih, apa mungkin itu pas aku belum menjabat di sana iya may?"

"Iya pak, dulu masih ayahnya anda yang menjabat sebagai CEO kita,"

"Oh, pantesan"

"Pantesan apa sayang?"

"Pantesan, soalnya pas dulu itu, kantor memang sangat amburadul."

"Ko bisa sih?"

"Iya bisa lah, dulu itu keuangan kantor lagi bermasalah dan semua kariawan pada banyak di PHK, dan tentunya bagian office girl juga banyak di PHK, dan pas udah mulai setabil, kantor kelimpungan mencari kariawan baru, jadi kalo ada yang ngelamar kerja di sana, gak pake wawancara dulu, main masukin aja ke bagian yang kosong."

"Oh, gitu, tapi kan sekarang bisa dong kalo ka Maya di masukin ke depisi bagian IT?"

"Memangnya kamu mau mau?"

"Tidak pak, saya tak mau, tolong pak jangan masukan saya ke bidang IT!""

"Loh kenapa gak mau? Orang lain malah berebut untuk masuk ke bagian sana loh?"

"Itu karena ka Maya gak mau pusing sayang, begitu kan ka?" Maya pun hanya mengangguk saja.

"Oh iya sayang, sebenarnya aku itu mau bilang sama kamu, kalo aku tuh besok akan pergi ke luar negri untuk beberapa hari."

"Loh, ngapain Lex?"

"Di sana ada cabang perusahaan aku yang lagi bermasalah, jadi aku harus datang ke sana."

"Terus aku bagaimana?"

"Iya tidak bagaimana, iya kamu ikut sama aku lah, kamu kan asisten aku dan sekaligus pacar aku, jadi kemanapun aku pergi kamu harus ikut kemanapun aku pergi."

"Asik, jadi besok Karin mau keluar negri dong, kamu tau gak ka, Lex kalo aku tuh dari dulu pengen banget pergi keluar negri, tapi karena keadaan, iya begitu lah." ucap karin Sedih.

"Jangan sedih, kan besok kamu mau ke luar negeri sama pak Alex. Nanti kalo kalian sudah kembali ke sini jangan lupa bawa oleh oleh iya!"

"Siap Ka, nanti Karin di sana akan suruh Alex untuk beli oleh oleh yang banyak, iya kan sayang?"

"Iya, nanti kita beli oleh-oleh iya, kalo urusan aku nya udah beres.'

Beberapa waktu kemudian akhirnya mereka Sampai di kantor.

"Terimakasih Pak Alex, saya permisi duluan iya." pamit Maya.

"Iya, ayo sayang kita masuk!" Alex menggandeng pundak Karin.

"Ka, Karin juga masuk duluan iya ka, yang semangat kerjanya ka."

"Iya Karin, kamu juga iya, awas harus inget jangan gegabah, harus hati-hati kalo mau ngapain, tangan kamu masih luka."

"Siap ka,"