Pulang kembali ke apartemen milik Hana, kini Arsyad dan Arno sedang tiduran di sofa sambil menonton TV. Mereka sudah bersih-bersih sepulangnya dari makam Hana, mereka beristirahat terlebih dahulu sambil Arsyad memikirkan apa keputusan yang akan ia ambil nantinya.
"Papa…"
Suara pelan nan lembut milik Arno membuat Arsyad menunduk dan melihat anak kesayangannya yang sedang tidur di pelukannya, terlihat Arno sudah menguap dan mengantuk. Ditambah Arsyad sengaja menutup gorden agar suasana menjadi tidak terlalu terang, agar Arno bisa tidur jika anaknya itu kelelahan.
"Iya sayangnya Papa, jagoannya Papa? Kenapa, hm?" Arsyad mengelus lembut rambut dan pipi Arno, penuh rasa sayang.
"Kalau Mama udah di tulga tana, apa belalti Mama da akan ada tama kita lagi?" tanya Arno polos.