Tanpa pikir panjang setelah mengetahui kalau kondisinya tidak bagus, Ansa segera menggendong Eris dan membawanya dari saja menuju kembali ke kamarnya. Di dalam kamar, Ansa buru-buru mencari telepon Reno yang tidak dibawanya tadi, bermaksud untuk menghubungi Sigit atau siapapun itu.
"Argh! Kenapa pake acara dikunci sih?!" gumam Ansa kesal, setelah ia melihat hp Reno terkunci.
Satu menit, dua menit berlalu, Ansa terus berpikir bagaimana cara untuk memberitahu keluarga Reno soal ini. Ia tidak punya nomor kerabat Reno sama sekali, apalagi suaminya yang mirip dengan dirinya itu. Mungkin Ansa hanya bisa mendapatkan nomor Danu dari papanya yang merupakan rekan kerja Danu meski tidak terlalu dekat.
Eh tunggu dulu, itu dia!