"Kalo gitu Abang berangkat dulu ya Dek, kamu di sini dulu sama Sigit." Pandangannya lalu berpindah kepada Sigit. "Jagain Reno dulu ya."
"Pasti saya jagain" balas Sigit.
Arsyad tersenyum kecil, lalu mencium bibir Reno sesaat sebelum ia berangkat. Setelah puas mencium bibir pink mungil miliknya, Arsyad naik ke motornya dan langsung tancap gas menuju ke kantornya karena waktu semakin siang.
Reno hanya bisa tersenyum kecil dan melambaikan tangannya juga, tak lupa juga ia sudah memberitahu Arsyad untuk selalu berhati-hati dan jangan terlalu lelah bekerja. Selepas sosok pria tampan itu semakin hilang dari pandangannya, semakin hilang juga senyum ada di wajahnya. Tangannya pun ikut turun.
"Bang Arsyad..." gumam Reno pelan.
"Arsyad kenapa?" tanya Sigit, ia tidak sengaja mendengar gumaman Reno barusan.
Buru-buru Reno menggeleng, seolah tidak ada apa-apa. Senyumnya kembali terlihat meski sebenarnya itu adalah senyum terpaksa. "Nggak kenapa-napa kok Pak" jawab Reno.