Keesokan harinya, Reno merasa energinya sudah lumayan pulih meski belum sepenuhnya. Tapi ia tidak mempermasalahkan itu, karena ia yakin energi segini sudah cukup untuk jalan-jalan dan bertahan dari serangan Sigit di atas ranjang nanti.
Reno berantusias sekali ngedate dengan Sigit, soalnya Reno yakin kalau Sigit akan jauh lebih romantis dari Danu meski mereka sama-sama cuek bebek. Terlebih status Reno dan Sigit juga lebih spesial dibandingkan dengan mereka bertiga, walau tidak berpengaruh apa-apa juga sih. Tapi setidaknya, Reno sangat berharap banyak dari pria yang kini sudah menjadi suaminya itu.
Sekarang Reno dan Sigit sudah siap untuk jalan-jalan dengan Sigit entah ke mana. Mereka berdua sedang mengikat tali sepatu mereka sebelum berangkat nantinya.
"Kita mau ke mana Pak?" tanya Reno penasaran.
Sigit menaikkan kedua bahunya. "Kamu maunya ke mana?" tanyanya balik.
"Kok malah nanya ke aku?"