(Lanjutan part sebelumnya)
"Ssttt. Kalo urusan ranjang, biasanya yang pegang kendali itu suami atau istri?" tanya Danu.
"Su-suami."
"Yaudah, nurut sama suami kamu saat ini."
"Tapi-"
Saat itu juga, Danu membungkukkan tubuhnya dan membungkam mulut Reno dengan tangannya yang kekar. Tatapan tajam Danu seolah menjadi tanda kalau Danu memang ingin mengambil alih permainan malam ini, ia ingin bisa merasakan terbang ke langit bersama dengan Reno, calon istrinya nanti.
Dengan perlahan Danu mendorong pinggulnya, membuat Reno mulai memejamkan matanya karena rasa sakit mulai terasa.
"Emh..." Reno mengerang pelan karena mulutnya dibungkam oleh Danu.
Mendengar Reno mulai mengerang, Danu melepaskan bungkaman tangannya itu agar bisa mendengar desahan dari calon istrinya.
"Pak Danu... pelan-pelan Pak... engh..."