"Kenapa lu terus nangis setiap kali bangun tidur? Kenapa lu terus-terusan manggil nama Arsyad setiap kali lu ngigo? Apa ada yang salah sama orang itu?"
Reno mengusap air matanya yang masih mengalir keluar, lalu ia berusaha untuk menutupi kesedihannya dari Bagas.
"Nggak apa-apa kok Gas, gue cuma kangen sama abang gue aja yang namanya Arsyad" jelas Reno.
"Oh, jadi Arsyad itu kakak cowok lu?" tanya Bagas.
"Iya, tapi dia meninggal tahun lalu dan gue terpukul banget sama kepergiannya. Makanya gue sering kebawa mimpi karena kangen dia, bener-bener kangen sama dia" jelas Reno sejujur-jujurnya kepada Bagas.
"Lu yakin nggak apa-apa? Gue takut lu kenapa-napa karena itu" sahut Bagas sedikit khawatir.
"Nggak apa-apa, gue yakin. Maaf ya kalo gue tidur suka ngigo gitu dan ganggu lu sama Raka."
"Iya nggak masalah, suara lu juga kecil kayak bisik-bisik gitu, jadi nggak ganggu. Kalo kenapa-napa bilang ya, gue sama Raka pasti bakal nolongin lu."
"Iya Gas, makasih udah khawatirin kondisi gue."