Sesampainya disekolah aku berpapasan dengan cewek itu dan dia menyapaku
"Hai Adit apa kabar" sapa cewek itu
aku cuek tidak menjawab sapaan si kakak. Karena aku masih memikirkan kondisi papaku setelah suaminya memilih tinggal dengan mantan istrinya sendiri
"mungkin Adit lagi bad mood kali" pikir si cewek itu
Ketika aku sedang makan dikantin cewek itu duduk disebelahku, aku merasa tidak nyaman apalagi dalam kondisiku seperti ini, aku langsung berdiri dan membayar makananku pemilik kantin dan pergi meninggalkan cewek itu dan temanku
"yah elah biasa aja kali gue kan teman loh, gini-gini kan gue udah pernah nolongin loe dapatin alamatnya si Adit" teman cewek itu narsis
Aku yang lewat dikelasnya cewek itu tak sengaja mendengar hal itu, aku pun menghampiri cewek itu dan temannya
"Eh Adit apa kabar" teman cewek itu sok akrab
"Bella apa bener loe nyuruh Lucy dapetin alamat rumah gue" aku marah melihat Bella
"....." cewek itu hanya diam menundukkan kepalanya
"nggak nyangka loe bisa berbuat kayak gini sama gue" aku kecewa
"apalagi kalian sudah mengambil ayah gue dari papa gue" aku tambah kecewa
Lalu aku pergi meninggalkan cewek itu dengan perasaan yang campur aduk
"Loe yang sabar yah" teman cewek itu prihatin
Selama jam pelajaran berlangsung baik cewek itu maupun aku tidak bisa konsentrasi mengikuti pelajaran yang diberikan guru kami. Padahal sebentar lagi kami akan menghadapi ujian akhir sekolah yang menentukan apakah kami bisa melanjutkan keperguruan tinggi atau menggulang setahun lagi dikelas yang sama.