Keesokan paginya dirumahku, papaku pergi kedapur membuatkan sarapan untuk suaminya dan juga aku. Aku sudah bangun tidur dan bergegas ke kamar mandi. Setelah mandi aku memakai seragam SMA ku dan mulai
memasukkan buku tulis, buku cetak dan alat tulis menulis ke dalam tas sekolahku. Kemudian bergabung dengan kedua orangtuaku dimeja makan untuk sarapan pagi.
"Pagi" sapa aku yang baru duduk dikursinya
"pagi nak" sapa papaku
"wah ini kan keik buatan ibunya Bella" kata aku yang melihat ada keik dimeja makan
ayah tiriku yang mendengar hal itu langsung bertanya kepadaku
"kamu tahu siapa ibunya Bella?"
"eh! iya, aku sudah beberapa kali main ke rumahnya Bella dan Ade tapi aku hanya sekali bertemu ibunya Bella" kataku
Ayah tiriku berpikir sejenak lalu bertanya lagi kepadaku
"Adit sebentar lagi perusahaan tempat saya bekerja akan merayakan ulangtahun ke 50, apa kamu bisa meminta ibunya Bella membuatkan kue ulang tahun dan membawanya ke kantor saya" ayahtiriku meminta
"mmm... aku akan memberitahukannya lebih dulu ke Bella, apa dia bisa meminta ibunya membuatkan kue ulangtahun atau tidak" aku merasa takut
"baik, saya akan menunggu kabar darimu, kalau ibunya Bella bisa, kamu segera menghubungi saya" kata ayahtiriku kaku
" ehh baik" kata aku takut
beberapa hari kemudian aku menelepon si kakak, sebenarnya aku ingin memberitahukannya disekolah tapi aku tidak bertemu dengan si kakak disekolah, seakan-akan si kakak menghindariku
"yah halo Bella ini Adit" aku yang telpon
"iya ada apa Adit" tanya si kakak
"mmm... apa ibumu ada dirumah" tanya aku
"Bunda tidak ada dirumah dia lagi kerja" jawab si kakak
"mmm..." aku berpikir
"sebenarnya apa tujuan loe nyari Bunda gue" tanya si kakak
"eee... sebenarnya om gue maksudnya ayah gue minta gue untuk nanyain ke ibu loe apa ibu loe bisa buat kue ulang tahun untuk kantor ayah gue" aku berusaha merangkai kata-kataku
"maksud loe, ayah loe minta Bunda gue buatin kue ulang tahun untuk perusahaannya, gitu" si kakak paham
"eee... kira-kira begitu kira-kira" aku ciut
"tapi kalo ibu loe nggak bisa yah nggak apa-apa" kataku
"mmm... nanti gue tanya ke Bunda kalo dia bisa ato nggak" kata si kakak
"eee... kalo begitu hubungi gue secepatnya oke" aku meminta kepastian
"mmm... Oke" kata si kakak
lalu si kakak menutup teleponnya. Aku merasa lega s'karang karena sudah menghubungi si kakak, aku berharap si kakak segera memberitahukan hal ini ke bundanya
1 minggu kemudian si kakak mengabariku kalau bundanya sanggup membuat kue ulang tahun perusahaan yang 50 dan mengantarnya ke kantor ayahtiriku dan aku pun segera mengabari dan mengatakan kepada ayah tiriku seperti yang si kakak katakan padaku