Perlahan Steven memberanikan diri untuk menyentuh Prisya secara intens. Memegang kedua tangan Prisya yang baru saja menyimpan minumannya.
"Kak," ucap Steven dengan cukup lembut. "Jika Kakak dari awal suka sama aku dan baru deket sekarang, kenapa Kak Prisya begitu kesulitan untuk menerima aku?"
Rasanya begitu membingungkan jika ada di posisi Steven di mana dirinya sudah mendengar sebuah pengakuan dari Prisya bahwa dirinya suka pada Prisya, lantas kenapa sekarang di saat dia sudah mengutarakannya, Prisya malah merasa kebingungan dengan hal tersebut.
"Aku memang tidak akan memaksakan jawaban Kak Prisya, tapi jika Kak Prisya mempunyai rasa yang sama, kenapa Kak Prisya harus kebingungan?" tanya Steven yang masih tidak paham dengan pola pikir Prisya.
Memang akan kesulitan untuk menerima jika Prisya yang sudah diketahui mempunyai rasa pada dirinya, tapi Prisya malah memilih untuk diam saja mempertahankan status yang sekarang.