"Kak Prisya," panggil seseorang sambil melangkahkan kaki mendekat ke arah di mana Prisya sedang duduk bersama dengan Samuel.
Samuel melirik ke arah dari mana dia mendengar ada orang yang memanggil nama Prisya, memperhatikan orang tersebut dengan penuh keseriusan.
"Gak ada niatan untuk ganggu kok Kak. Aku ke sini karena tadi liat Kak Prisya gak jadi makan. Aku beliin roti sama minumannya, diterima ya."
Orang itu menyodorkan roti yang dia bawa beserta minumannya ke arah Prisya. Di sini Samuel kebingungan untuk mengambil keputusan.
Merasa tidak enak dan juga tahu diri, Prisya akhirnya menerima roti serta minuman yang sudah Adik Kelasnya bawakan.
"Makasih," ucap Prisya dengan nada bicara yang cukup datar.
Terlihat sebuah ekspresi senang dalam wajah orang itu saat Prisya mau menerima minumannya. "Sama-sama Kak, dimakan ya."