"Marsell, tunggu!" teriak Nayla yang membuat Marsell menghentikan langkah kakinya dan kemudian berbalik badan.
Beberapa saat Marsell memperhatikan Nayla. "Ada apa?" tanya Marsell yang merasa penasaran dengan alasan yang membuat Nayla sampai memanggilnya.
"Lo mau ke mana?" tanya Nayla yang berbicara dengan santai dan juga jauh dari keseriusan.
"Kantin, ada apa?" Benar-benar seolah tidak ingin basa-basi dengan Nayla, Marsell menjawab dengan nada yang begitu datar.
Di saat Marsell yang tengah berbicara dengan Nayla, Prisya memperhatikan mereka dari kejauhan. Namun, Prisya masih bisa mengenali siapa mereka berdua. Sebuah perasaan kesal dalam dirinya kembali muncul.
Prisya itu bukan orang yang bisa dengan santai diam saja mengetahui orang yang berstatus sebagai pacarnya bersama dengan perempuan lain, karena akan dengan sendirinya dia merasakan yang namanya tidak suka sebab cemburu.