Dunia yang penuh dengan Kekuatan Magis, kekuatan yang penting bagi kehidupan semua ras makhluk hidup, Kekuatan Magis itu adalah Sihir.
Namun, karena ulah seseorang Sihir menjadi bisa digunakan semua Ras, seperti Ras Naga, Ras Bintang, Ras Malaikat, Ras Iblis, dan lain lain, sehingga Sihir disalahgunakan dan membuat dunia menjadi kacau.
Tetapi, Aki dari Ras Manusia akan mengubah dunia yang kacau itu menjadi dunia yang damai.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Satu tetes itu memulai pertarungan Naomi dan Fuyumi.
Clingggggg... Clingggggg... Clingggggg... Bunyi suara gesekan pedang Es Fuyumi dengan Pedang Besi Naomi yang bergerak cepat secepat kilat.
Bruakkkkkkk... Bunyi meja kursi di guild hancur lagi akibat serangan Naomi dan Fuyumi.
"Waaaa..."
"Arghhhh"
"Kyaaaa"
Teriak orang orang di guild yang ketakutan jika terkena serangan Naomi dan Fuyumi.
"F-Fuyumi neechan hentikan, Naomi juga!" Teriak Aki yang berlindung dari bawah meja dengan Ren.
"Aki kau payah" ucap Hawks yang memandang rendah Aki.
"Apa kau kata sialan?!" Ucap Aki dengan marah.
"Hey hentikan itu Fuyumi neechan!!!" Teriak Natsu dan Natsuyo dengan keras.
"Ini percuma, jika mereka sudah bertarung seperti itu lagi maka tidak ada yang bisa menghentikannya" ucap Reina yang berlindung dari nampan pelayan.
"Lagi?" Ucap Haruka terkejut.
"Fuyumi neechan sangat mengerikan disaat marah" ucap Hinako yang berlindung dibelakang Reina.
"T-tapi Naomi juga mengerikan" ucap Tsuna yang berlindung dibelakang Hinako.
"Sudah kubilang apa maksudnya lagi? Apa mereka juga seperti ini sebelum-sebelumnya?" Tanya Haruka dengan kesal.
"Ya, mereka sering bertarung seperti ini" jawab Aki.
"Woy apa yang kalian lakukan, wah huwaaaa" ucap Ryuu yang baru bangun tidur dan turun dari lantai atas.
"Dispel!" Ucap Ryuu yang menengadahkan tangannya ke arah Fuyumi dan Naomi.
"Eh?" Fuyumi dan Naomi terkejut Sihir mereka hilang seketika.
Bruakkkkkkk... Bunyi Fuyumi dan Naomi jatuh ke lantai guild.
"Mengenai Sihir Ryuu akan ku jelaskan" ucap Haru sang narator.
"Dispel adalah Sihir yang membatalkan semua serangan yang bersifat Magical .
Dispel termasuk dalam jenis Sihir Nullifikasi.
Sihir Nullifikasi digunakan untuk meniadakan serangan magis dan melepaskannya dalam area yang jauh dari penyihir.
Pengguna Sihir ini memiliki radius yang sangat luas di mana Sihir dapat digunakan.
Sihir ini telah terlihat dilemparkan dengan atau tanpa senjata magis, karena Ryuu telah menunjukkan kemampuannya untuk menggunakan Sihir ini hanya dengan melambaikan serangan, atau menggunakan anggota tubuhnya, seperti sikunya, untuk membatalkan mantra" ucap Haru.
"Fuyumi Naomi kalian jangan seperti anak kecil yang selalu bertengkar" ucap Ryuu dengan menggeleng-nggelengkan kepalanya dan menghela napasnya.
"Ryuu kau sialan!" Teriak Fuyumi Naomi yang marah dan langsung melesat cepat menuju ke arah Ryuu.
"Dispel!" Ucap Ryuu.
Fuyumi dan Naomi jatuh sebelum sampai ke arah Ryuu.
"Heh, Di hadapanku semua sihir tidak berguna" ucap Ryuu dengan wajah sombongnya.
"Sialan kau" ucap Naomi.
"Hahhh" Fuyumi menghela napasnya.
"Aki!" Ucap Fuyumi.
"Ya!" Jawab Aki dengan tegas ketakutan.
"Aku tegaskan sekali lagi! Penyihir perempuan terkuat di King Birds adalah Aku!" Ucap Fuyumi dengan wajah kesal.
"Ya! Fuyumi neechan adalah Penyihir Perempuan terkuat di King Birds!" Ucap Aki dengan terpaksa.
"Aki! Aku yang terkuat!"
"Ya! Naomi yang terkuat!" Ucap Aki dengan terpaksa.
"Aku yang terkuat!!" Teriak Fuyumi.
"Aku yang terkuat!" Teriak Naomi
"Aku!" Teriak Fuyumi.
"Aku!" Teriak Naomi.
"A-ah kalian-" ucap Aki yang terpotong.
"Diam!" Teriak Fuyumi dan Naomi.
"Huwaaa" Aki berlindung dibelakang Hawks.
"Hm?" Ucap Hawks.
"Kalian berdua diamlah sendiri atau sesuatu akan terjadi?!" Ucap Hawks ke Fuyumi dan Naomi dengan aura menakutkan yang bertujuan untuk mengintimidasi Fuyumi dan Naomi.
"Ya ya ya semuanya hentikan ini" ucap Leader sambil bertepuk tangan dan baru bangun dari tidurnya.
"Aki Hawks Naomi Haruka" ucap Leader.
"Ya?" Jawab Aki Hawks Naomi Ryuu.
"Kalian besok pagi akan menuju Galaksi Cartwheel, untuk penjelasan lanjut akan dijelaskan Seiya, sekarang kalian berhenti membuang-buang energi sihir kalian, karena masuk ke Galaksi Cartwheel tidak semudah yang kalian pikirkan" ucap Leader lalu pergi tidur lagi.
"Sepertinya kita menunda pertarungan kita sementara Fuyumi" ucap Naomi dengan tersenyum.
"Ya!" Jawab Fuyumi dengan tersenyum.
"Baiklah bocah-bocah jangan ganggu kakak kalian dan ambillah quest untuk kalian kerjakan" ucap Fuyumi yang pergi keluar dari King Birds untuk mengerjakan questnya.
"Eh kapan Fuyumi neesan mengambil kertas questnya?" Tanya Haruka.
"Kau tidak melihat saat pertarungan tadi? Fuyumi neechan mengambil kertas questnya dan memberikannya ke Reina tadi" ucap Hawks.
"O-oh oke aku tidak akan terkejut lagi" ucap Haruka dengan wajah terkejut.
"Oi kembar bodoh aku tidak akan mengerjakan quest dengan kalian!" Ucap Hinako dengan tegas.
"Hah kenapa?!" Tanya Natsu san dan Natsuyo.
"Kenapa?! Setiap kita mengerjakan quest kalian selalu membuat masalah, apalagi kalian kemarin sangat ceroboh dan membuatku jatuh kedalam inti bumi sialan!" Ucap Hinako dengan sangat kesal.
"Inti bumi?" Ucap Haruka dengan wajah pucat.
"Hah siapa yang peduli, kalau tidak ingin ya pergi saja syuh syuh syuh" ucap Natsu yang pergi mengusir Hinako.
"Kau sialan!" Ucap Hinako dengan wajah kesal.
"Ren ayo pergi" ucap Natsuyo menarik Ren ikut pergi bersama.
"Ren ikut aku!" Ucap Hinako dengan menarik Ren.
"Hah? Ren ikut kami" ucap Natsuyo dengan menarik Ren.
"Jangan, tidak boleh! Ren harus bersama kami!" Ucap Tsuna dengan menarik Ren.
"Benar!" Ucap Hinako.
"Kami!" Ucap Natsu Natsuyo dengan menarik Ren.
"Kami!" Ucap Hinako dan Tsuna dengan menarik Ren.
Wajah Ren polos dan pasrah.
"Aku!" Ucap Aki yang menarik Ren dari mereka berempat.
"Aku tidak bisa membiarkan adik manisku ikut kalian berdua, bisa bisa Ren kecemplung di inti bumi lagi atau terbang ke matahari lagi, atau terbang ke bulan lagi" ucap Aki.
"Inti bumi? Matahari? Bulan?" Ucap Haruka dengan wajah pucat dan pingsan seketika.
"Huwaaa Haruka" ucap Reina yang menahan Haruka agar tidak jatuh.
"Sudah sudah kalian pergi ambil quest berdua masing-masing!" Ucap Aki dengan mendorong mereka berempat.
"Hahhhh... Aki kau mau keluar bumi lagi?" Tanya Ryuu.
"Iya, kenapa?" Ucap Aki.
"Tidak apa apa, aku mau tidur huwaaaa" ucap Ryuu yang menguap lalu pergi tidur.
"Kembaran Leader" ucap Aki dengan wajah datar.
"Hahhh" ucap Haruka yang baru bangun dari pingsan.
"Kau kenapa Haruka?" Tanya Aki.
"A-ah tidak apa apa" jawab Haruka dengan wajah datar.
"Ngomong ngomong disini ada penyihir kelas S kan? Jadi Aki Hawks dan semua saudara Aki penyihir kelas apa?" Tanya Haruka.
"Aku Hawks dan saudara saudaraku penyihir kelas S" ucap Aki dengan wajah tersenyum.
"O-oh sudah kuduga" ucap Haruka.
"Hmmmm, aku akan pulang istirahat" ucap Naomi yang kelelahan.
"Ok" jawab semuanya.
Aki Hawks dan Haruka pun duduk dan memesan beberapa makanan dan minuman untuk makan siang.
"Nyam nyam nyam nyam nyam" Aki makan.
"Slurppppp" Hawks minum.
"Slurpppp" Haruka minum.
"Ah aku ingat, kalian berdua bersaudara kah? Tetapi 7 bersaudara sudah pas dan aku tau kalau yang kembar dihitung menjadi satu, jadi?" Tanya Haruka.
"Kau ini banyak tanya ya" ucap Hawks yang merasa risih sambil minum.
"Kami? Kami adalah saudara tak terpisahkan!" Ucap Aki dengan merangkul Hawks.
"Grgh" Hawks merasa risih.
"Saudara? Tapi bagaimana bisa?" Tanya Haruka.
"Banyak tanya!!" Ucap Hawks di dalam hati yang merasa kesal dan risih.
"Kami bukan saudara kandung tetapi kami bertemu satu sama lain tepat setelah 1 detik kita lahir" jawab Hawks.
"Begitu kah, kenapa rasanya itu sangat kebetulan" ucap Haruka.
Mereka selesai makan dan minum dan berbincang-bincang.
Hari sudah sore.
"Haruka kau baru kesini kan? Kau belum tau mau tinggal dimana kan?" Ucap Hawks.
"Ah benar juga" ucap Aki.
"Iya" jawab Haruka.
"Haruka kau sementara ini tinggal bersama Reina karena hanya untuk satu malam juga karena kita akan pergi besok, jadi nikmatilah waktumu, bye" ucap Hawks dengan terburu-buru dan menarik Aki lalu pergi secepat kilat.
"Terima ka...sih" ucap Haruka dengan wajah datar.
"Baiklah aku akan beristirahat sekarang" ucap Haruka.