"Apa lo suka sama dia? " tanya Rehan.
Melihat dari pandangan mata Amazon dan ekspresinya, jelas sekali bahwa dia tidak tau bahwa orang yang ia cintai ternyata pacar dari musuhnya.
Rehan menepuk pundak Amazon. "Bagus! Gue mau lo balas dendam lewat ceweknya. Lo deketin dia, buat dia jatuh cinta. Setelah itu lo tinggalin dia, biar Vegar sama ceweknya sama-sama terluka."
"Lo boleh jatuh cinta sama dia, dan gue yakin dia juga bakalan jatuh cinta sama lo. Tapi ingat, ini misi Zra. Jangan sampai perasaan lo bikin lo ciut! "
"Tapi Ban-"
"Enggak ada tapi, lo maukan balas dendam sama mereka. Ingat Zra, hidup lo hancur karena mereka. "
"Jangan pake perasaan buat balas dendam, karena perasaan yang bakalan menghambat semuanya. "
"Lo ngertikan? "
Amazon memalingkan wajahnya sebelum ia mengangguk lesu.
"Bagus! Semoga dia masuk jebakan lo! "
"Iya. "
Dalam hati kecilnya Amazon terus meminta maaf kepada Kezira, bukan niat awalnya untuk mendekati Kezira hanya karena balas dendam. Tapi karena dia benar-benar jatuh cinta pada cewek itu, namun takdir sedang bercanda. Sepertinya kali ini Amazon berharap sebaliknya, berharap bahwa dari awal dia tidak bertemu dengan Kezira. Kini dia sudah tidak bisa menahan perasaannya, dia mencintai Kezira dengan tulus bukan untuk balas dendam.
"Maaf Kezira, " lirih Amazon dalam hatinya.
Mata Amazon sedikit panas, ia menahan tangis. Namun dihatinya masih menyimpan dendam di masa lalu.
***
Beberapa hari sudah berlalu, saat ini Amazon tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah menaiki mobil kesayangannya.
"Azra!" teriak Arini pada Amazon yang masih bersiap di kamarnya.
"Sebentar Ma! "
Setelah menuruni anak tangga Amazon langsung menuju meja makan.
"Kemarin ada urusan apa kamu ke Bandung? " tanya Arini yang tengah mempersiapkan sarapan.
Amazon dengan mulut penuh roti menjawab. "Habis ketemu temen-temen aja Ma. "
"Mama enggak mau ya kamu berurusan lagi sama mereka, Mama enggak mau kamu kayak dulu lagi Zra. " ujar Arini.
"Tuh denger! " sahut Azka.
Amazon menjulurkan lidahnya tepat di depan wajah Azka. "Bomat!"
"Ma, Azra berangkat ya. Dah!"
"Eh Azra! " teriak Arini, karena sarapan Amazon belum habis.
Tibalah di sekolah, dengan santainya Amazon tersenyum pada Kezira yang baru saja turun dari sepeda motornya. Iya, kali ini mereka bertemu di parkiran sekolah.
"Kez!" panggil Amazon yang baru saja turun dari mobilnya, sialnya mobil dan motor mereka bersebelahan.
Amazon menghampiri Kezira yang tengah membuka helmnya. Dengan tatapan nanar Kezira menoleh pada Amazon tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"Kez! " Amazon menahan pergelangan tangan Kezira yang pergi melintas di hadapannya.
"Aku lagi bicara sama kamu, " tegas Amazon, bukannya takut dahi Kezira malah merengut.
"Kenapa sih lo? " tanya Kezira, baru kali ini ia melihat wajah Amazon serius saat bicara dengan dia.
Seakan teringat atas perkataan Rehan, Amazon melepaskan cekalannya."Enggak, "ujar Amazon sembari pergi setelah mengatakan hal itu.
"Aneh," gumam Kezira.
Pelajaran sudah selesai, saatnya seluruh murid untuk kembali ke rumah. Namun sampai pulang Amazon tidak menggoda Kezira seperti biasanya. Biasanya Amazon selali pecicilan kalau dekat Kezira, atau cowok itu akan mengatakan cinta pada Kezira. Kali ini berbeda, dia tampak cuek, tidak mengatakan sepatah kata pun pada Kezira.
Kezira masih diam di kelas, ia uring-uriangan sendiri karena sikap Amazon. Kezira tidak suka ada Amazon di dekatnya, tapi anehnya dia merasa kehilangan setelah cowok itu tidak menganggu dia.
"Awas ya lo! " ancam Kezira mencengkram sapu yang ada di tangannya. Benar, kali ini Kezira tengah membersihkan kelas sesuai dengan jadwal piket.
Kalian tidak percaya bukan? Entahlah ada angin dimana sampai Kezira mau bertanggung jawab atas tugasnya.
Dari kejauhan, tanpa Kezira sadari ada cowok yang tengah memperhatikan dia. Itu Amazon, cowok itu belum pulang. Dia benar-benar tidak mau seperti ini, sangat menyiksa.
Belum juga sehari, Amazon sudah menyerah. Ia tidak bisa jauh dari Kezira, satu senti pun. Dan kini Amazon memberanikan diri untuk berjalan cepat kearah Kezira.
Sampai Amazon menghentikan langkahnya ketika ia melihat Kezira tengah merogoh hanphone yang berdering dari saku.
"Hallo, ini siapa? " tanya Kezira pada sang penelepon.
Amazon sedang menguping, samar-samar terdengar suara cowok mengatakan...
"Ini aku Vegar, " sontak mata Kezira terbelalak. Ia terkejut, bagaimana Vegar mendapatkan nomor hanphone Kezira yang baru?
Sama halnya dengan Kezira, Amazon juga terkejut ketika mendengarnya. Jadi, apa yang dikatakan Rehan memang benar? Mereka memiliki hubungan.
"Anjing! " pekik Amazon pergi dengan amarah yang menggebu.
Sambil berlari menuju mobilnya Amazon menelepon Rehan. "Bang, gue terima misi lo."
"Gue bakalan bikin kalian menderita!" tegas Amazon ketika ia sampai di dalam mobil.
Hatinya tidak bisa berbohong, air bening mulai menetes dari sela matanya. Amazon menangis, itu tandanya cowok itu sudah benar-benar mencintai Kezira.
Hingga.....
Tuk! Tuk!
Ada seseorang yang mengetuk kaca mobil Amazon dari luar. Karena Amazon tengah terlengkup, ia menongak dan menoleh. Tepat di depannya ternyata Keziralah yang mengetuknya.
Sebelum membuka kaca mobilnya Amazon menelan ludahnya dan menyeka pipinya yang basah.
"Punyamu kan? Amazon. "
Baru kali ini Kezira mengatakan sebutan yang ingin sekali Amazon dengar 'Aku dan Kamu' bukankah seharusnya Amazon senang?
Tanpa senyum Amazon mengambil botol minumnya dari tangan Kezira. "Makasih, " setelah kalimat itu Amazon hendak menaikkan kaca mobilnya.
"Tunggu! " Kezira menahan kaca mobil Amazon dengan tangannya. Ia ingin bertanya satu hal pada Amazon.
"Kenapa menghindar? " tanya Kezira, keduanya saling bertatapan tanpa senyuman.
Bukannya menjawab, Amazon malah menghidupkan mobil dan memundurkan mobilnya meskipun tangan Kezira masih menahan kaca mobil itu.
Awalnya Kezira tidak mau membiarkan Amazon pergi meski harus mengorbankan tangannya yang mungkin bisa terjepit.
"AMAZON! " teriak Kezira ketika mobil Amazon sudah pergi meninggalkan area sekolah.
"Sial! Kenapa sih dia? " kesal Kezira.
Kalau saja Kezira tidak punya urusan mungkin dia sudah mengejar mobil Amazon untuk meminta penjelasan. Tapi kalau di pikir lagi untuk apa Kezira meminta penjelasan, bukankah mereka tidak mempunyai hubungan selain kenal, itu pun karena mereka satu kelas.
"Hai! " sapa Kezira ketika ia memasuki basecamp salah satu geng motor.
Semua anggota geng motor yang tengah duduk langsung berdiri, mereka hendak mengusir Kezira sampai seorang anggota yang baru saja datang di belakang Kezira mengenalkan siapa Kezira.
"Dia, Kezira Dirazkenia. Pacar dari Tuan Vegar Marlion, kalian pasti tau siapa dia? Ya, ketua utama kita."
"Lo? " tanya Aran. Benar, cowok itu sama syoknya dengan kebenaran itu.
"Dulu Kezira juga masuk geng ini, sebelum ada Aran sebagai gantinya," ujar cowok yang bernama Bayu itu.
"Selamat datang kembali Kezira, kita selalu ada buat lo."
Kezira tersenyum menyeramkan. "Dia siapa? Aran? Kapan dia di angkat jadi ketua di sini. Lo tau Bay, dia pernah main-main sama gue. Gue mau dia keluar dari geng ini! " tegas Kezira menatap Aran dengan jijik.