Chereads / Kezira: Sungai Amazon / Chapter 23 - Bab 23

Chapter 23 - Bab 23

Lain, ini bukan Kezira yang Amazon kenal. Cewek yang Amazon cintai kini berubah menunjukkan wujud aslinya, inikah yang di sebut dengan monster. Kini Amazon melihatnya sendiri, bukannya takut ia malah kasihan dengan Kezira.

"KEZIRA! " banyak orang yang berteriak. Bahkan cowok-cowok di kelas berusaha untuk mengekang Kezira agar melepaskan jambakan itu.

Mereka semua khawatir bahwa cewek yang tengah di jambak oleh Kezira akan bernasib sama dengan seseorang.

"KEZIRA! "

Tidak, bukan Kezira namanya kalau tidak membuat seseorang terluka sampai darahnya kemana-mana. Iya, Kezira berjalan kencang keluar kelas menelusuri koridor dengan tangan yang masih mencengkram rambut cewek yang tengah mengekor tepat di belakang dia.

Semua murid dari yang tengah berada di dalam kelas ikut keluar menyaksikan sesuatu yang menyeramkan itu.

"KEZIRA! " Amazon masih berusaha menenangkan Kezira, tapi tetap nihil.

Amazon sudah tidak tau dengan cara apa lagi agar Kezira menyudahi emosi tersebut, itu hanya akan menambah tercorengnya nama dia dimata orang -orang.

"KEZIRA! " Amazon mencari jalan lain, ia akan menghadang Kezira.

Hingga akhirnya Amazon berhasil menghadang Kezira dari depan. "Mau lo apa? "

"Berhenti Kezira! "

"Jangan ikut campur! " mata membelalak dengan sedikit memerah itu menyorot mata Amazon sampai ia tidak dapat berkutik.

"KEZIRA! " sontak Amazon memeluk Kezira dari depan dengan cukup keras ia tahan, agar pelukannya tidak lepas dan Kezira melanjutkan aksinya.

"LEPAS! " Kezira terus memberontak bahkan dia memukuli punggung Amazon cukup keras. Begonya cowok itu hanya menahan rasa sakitnya, dari pada ia harus melihat orang yang dia cintai melukai oranglain.

BUGH!

BUGH!

"Lepas... "

"LEPAS! "

"LEPAS! "

Cewek yang rambutnya di jambak oleh Kezira langsung berlari melindungi diri karena kini Kezira teralihkan perhatiannya.

"AMAZON! "

"Enggak Kez, jangan sampai lo jadi kayak monster. Cukup! "

"LEPAS! "

"LEPAS! "

"ANJING LO! "

"BABI! "

"Sebut Kez, sebut semuanya. Maki aja Kez, asalkan jangan bikin diri sendiri terluka. "

"LEPAS! "

"Azon tau. Tau kalau Kezira menjalani hidup yang berat, tapi biarin mereka menilai hidup orang lain agar kita juga dimana letak salahnya. Jangan sampao hidup kamu hancur. "

Semua orang merasa khawatir dengan Amazon, pukulan Kezira terlalu keras. Namun mereka juga lega karena Amazon berhasil menenangkan Kezira sebelum cewek itu melakukan hal yang lebih kejam.

"KEZ! " Amazon mencengkram pundak Kezira agar cewek itu melihat manik mata Amazon.

"Ada Azon di sini, jangan buat diri kamu tersiksa. Jangan sampai semuanya hancur karena omongan orang lain! " tutur Amazon, Kezira hanya terdiam.

Sebentar, amarah Kezira sedikit mereka. Dan pikirannya sedikit lebih tenang, hatinya juga.

"Ayo, kita balik ke kelas," ajak Amazon.

Belum saja Amazon melangkahkan kakinya, tubuhnya sudah lemas dan terjatuh tidak sadarkan diri. Kezira yang berada di sampingnya langsung menepuk kedua pipi Amazon pelan.

"Amazon! "

"Amazon bangun! "

"Tolongin dong jangan di liatin aja! "

Semua orang membantu Amazon, dan beberapa murid lain melapor pada guru.

Amazon di baringkan di bangkar UKS tidak sadarkan diri. Kezira hendak masuk dan menemaninya, namun ia di halangi oleh beberapa murid dengan tatapan nanar.

"Jangan masuk! " pekik mereka melarang Kezira.

Kezira memutar bola matanya, berani sekali mereka melarang Kezira masuk.

"JANGAN MASUK! " seketika teriakan dari seorang cewek di belakang Kezira ikut melarangnya.

"Siapa lo? " sewot Kezira, mata cewek itu tidak kalah menyeramkan.

"Aina. "

"Pacar Amazon, lo siapa? Cewek pembawa masalah! " ujar Aina.

Meskipun dia anak baru, tapi Aina populer di kalangan cowok karena wajah sempurnanya.

"AWAS! " teriak Kezira mendorong beberapa orang di depan pintu UKS, tapi Kezira malah di seret menjauh.

"Lo enggak pantas masuk kesana, lo yang bikin Amazon kayak gitu! " tegas seorang cowok dengan tatapan tajam.

"SIALAN! " pekik Kezira. Baru kali ini ia di hina dengan sangat rendah dimata orang lain, bukankah seharusnya mereka takut pada Kezira?

Ah! Sialan Kezira resah dengan raut wajah Amazon terakhir kali. Jujur kezira takut terjadi apa-apa dengan cowok satu itu.

***

Remang-remang mulai terlihat jelas ketika ia membuka mata. Amazon kini sudah siuman, ia berharap Kezira yang berada di sampingnya. Namun hal itu hanyalah sebuah fiksi, bukan Kezira yang menemaninya melainkan Aina dengan senyum mengambang.

"Zra, sudah bangun? Bagaimana keadaanmu? " tanya Aina memyeka keringat di kening Amazon.

Amazon menghentikan apa yang tengah di lakukan Aina, ia tidak mau ada kesalah pahaman. "Dimana Kezira? " tanya Amazon dengan suara parau.

Kening Aina mengkerut."Siapa Kezira? Ini Aina," ujar Aina menunjuk dirinya sendiri.

Amazon menggeleng "Yang gue tanya Kezira, bukan Aina! "

"Zra, jangan cari cewek lain kalau kamu udah punya pacar!"

"Pacar? " tanya Amazon di barengi dengan tawa renyah.

Aina terdiam, ia tersenyum sembari meyakinkan kalau dia sudah sah menjadi pacar Amazon. "ZRA! "

"Lo jangan gila Aina! "

"Gila karena kamu! "

"Yang gue cinta itu Kezira, bukan lo! "

"Tapi aku yang suka lebih dulu sama kamu! "

"Cinta enggak bisa di paksa! "

"Kamu jahat Zra! "

"Lo berhak bahagia sama cowok yang lebih baik dari gue! "

"Aku cuman mau kamu!"

"AINA! " bentak Amazon.

"Lo enggak bisa mamaksakan hal yang enggak orang itu suka, sadar An."

"Tapi kenapa Zra? "

"Aku udah nunggu kamu selama ini, dari mulai kamu suka sama Kia!" pekik Aina mencengkram kedua tangan Amazon.

"AINA! " tepis Amazon, sudah cukup kesabarannya kali ini Aina bersikap terlalu jauh sampai membawa masalalu.

"Cukup Aina! " Amazon bangkit walau tubuhnya masih lemas, tidak sudi jika ia terus berada di kekangan Aina.

Cinta itu tidak di paksa, karena semakin di paksa orang yang kamu cintai akan menjauh.

Amazon pergi meninggalkan Aina yang masih memanggil namanya di belakang sana hingga cewek itu menangis.

Lain dengan cewek bernama Kezira, dia tengah termenung di atap sekolah dengan puntung rokok yang sudah terbakar, di selipkannya rokok itu di sela jarinya dan berhembus bersamaan dengan hembusan angin.

"Kezira!" sampai teriakan itu mampi menghentikan aktifitasnya. Kezira kenal siapa orang yang memangil namanya dengan suara getir, siapa lagi kalau bukan Amazon.

"Apa? Bukannya lo lagi sama cewek lo ya? " tanya Kezira dengan seringai ketika ia mengingat bahwa cewek itu mengusirnya.

Kezira tidak cemburu, mungkin. Dia hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan Amazon saat itu, bukankah itu hal biasa? Hanya merasa bersalah tidak lebih.

"Kezira! " Amazon berjalan mendekati Kezira dengan terpongoh-pongoh. Kali ini ia benar-benar lemah, pusing di kepalanya semakin parah. Hingga...

Lagi cowok itu terjatuh di belakang Kezira. Mendengar benturan cukup keras Kezira menoleh, ia mendapati Amazon yang sudah terkampar di lantai.

Kezira bangkit, ia memanggil nama Amazon sambil menepuk kedua pipi cowok itu.

"Zon! "

"Zon! "

"Lo mau mati? " setelah kalimat itu Amazon sedikit terkikik tapi tidak menunjukkannya.

"ZON! " tepat di lubang telinga Amazon dia berteriak dengan keras.

Sampai Amazon menarik pergelangan tangan Kezira. Alhasil cewek itu tertidur di dada Amazon. "Mau mati? "

Amazon tertawa puas, tangannya langsung mempererat agar Kezira tetap bersamanya."Mau!"