Di akhir babak pertama, Aston Villa tidak berhenti menyerang Southampton. Tetapi dewi keberuntungan tidak memihak pada mereka. Sampai akhir babak pertama, Aston Villa masih tidak bisa mencetak gol. Sampai akhir babak pertama Southampton masih unggul 2-0 dari Aston Villa.
Di ruang ganti, para pemain Southampton mengobrol dan membahas kejadian-kejadian yang terjadi di babak pertama tadi. Kazuki juga menceritakan bagaimana Cuellar memberitahukannya kebiasaan tendangan penalti yang dilakukan oleh Gabriel Agbonlahor. Mendengar cerita lengkapnya dari Kazuki membuat mereka tertawa.
George masuk ke ruang ganti pemain setelah memberikan waktu yang cukup bagi para pemain Southampton untuk beristirahat. Dia menepuk tangannya seraya berkata, "Mohon perhatiannya, silahkan duduk yang rapi."
Para pemain Southampton duduk di depan locker masing-masing. Beberapa pemain yang sedang minum menaruh botol minum mereka. Setelah melihat semua pemain duduk rapi, George mengangguk kecil. Kemudian, dia mulai menjelaskan, "Kalian telah melakukannya dengan baik, pada babak pertama kami berhasil unggul dua gol dari Aston Villa. Namun, kita tidak boleh lengah."
George menunjuk pada papan yang menampilkan formasi pemain dari kedua tim. Ia menunjuk ke arah Stephen Ireland. "Orang ini kemungkinan besar akan diganti oleh Darren Bent. Rudolf, aku ingin kau mengawasi Darren Bent dengan baik. Darren Bent kemungkinan akan lebih banyak bermain di posisi sayap Benson, Wright-Phillips kalian harus menjaga area sayap kiri dengan baik.
Di babak kedua, jaga stamina kalian dan jika ada kesempatan untuk menyerang manfaatkan dengan baik. Menambah gol selalu menjadi hal yang bagus. Itu saja, bersiaplah untuk babak kedua."
***
Babak kedua kembali dimulai setelah para pemain Aston Villa melakukan kick-off. Seperti yang George katakan, Darren Bent masuk menggantikan Stephen Ireland. Rudolf menandai Darren seperti yang George tugaskan padanya.
Aston Villa memulai babak kedua. Mereka menguasai bola dengan keunggulan pemain di lini tengah. Southampton tidak menekan Aston Villa dengan terburu-buru. Mereka memasang dua garis pemain membentuk tembok yang akan menekan para pemain Aston Villa begitu bola mendekati.
Pada awal babak kedua permainan kedua tim masih berjalan dengan ritme pelan. Aston Villa tidak memaksakan diri untuk menyerang Southampton, sementara Southampton yang telah unggul memilih untuk bermain pasif dan menunggu peluang serangan balik datang.
Menit ke 48, Southampton mendapatkan peluang. Rudolf berhasil memotong umpan yang berjalan ke arah Darren Bent. Ia memberikan bola itu pada Hugo. Cuellar menekan Hugo dengan badannya. Hugo memberi umpan pada Freddy sehingga Cuellar yanv harus menjaga area sayap harus mengejar Freddy.
Freddy mengandalkan kecepatannya untuk berlari menuju sepertiga akhir area pertahanan Aston Villa. Ia memberikan umpan crossing yang melengkung menuju ke tengah lapangan.
Kazuki mencoba untuk mendapatkan bola tersebut, namun sangat sulit baginya karena bek Aston Villa menjaganya dengan ketat. Bola tersebut gagal diterima Kazuki dan Crage dengan baik. Namun, Wright-Phillips yang berada di kiri, berhasil menerimq bola tersebut. Ia memberikan tendangan keras menuju gawang Aston Villa. Sayang sekali, tendangan tersebut melenceng dari tujuan.
Pada menit ke 56, Darren berhasil menerobos Rudolf dengan skillnya. Dia membawa bola ke depan kotak penalti, lalu memberikannya pada Gabriel. Striker Aston Villa tersebut mengandalkan fisiknya untuk menahan Okhalo, lalu memantulkan bola itu kelada Darren kembali. Darren mendribble bola melewati Okhalo lalu menembak sekuat tenaga. Bola tersebut menghantam tiang dan memantul ke luar lapangan.
Pelatih Aston Villa, Alex McLeish menunjukkan ekspresi kecewa. Rekor kepelatihannya di Aston Villa buruk sekali jika dibandingkan dengan pelatih Aston Villa sebelumnya. Apabila Aston Villa kalah dari Southampton, maka nasibnya akan semakin buruk.
Pada menit ke 63, Aston Villa mendapatkan tendangan bebas. Albrighton dijatuhkan oleh Hilton di depan kotak penalti. Darren akan mengambil tendangan bebas tersebut. Southampton membentuk pagar manusia di depan Darren. Setelah wasit meniup peluit, Darren menendang bola itu. Bola tersebut berputar menuju ke arah kanan gawang Southampton. Dean Smith melompat dan meninju bola dengan kuat. Bola itu melayang keluar lapangan.
Pada menit ke 67, Kedua tim bentrok sengit di lini tengah.
Dibawah tekanan N'Zogbia, Simone terpaksa mengoper bola pada Rudolf. Namun, operannya tidak mulus karena N'Zogbia mendorong Simone dengan tubuhnya.
Rudolf dan Petrov bergegas ke depan untuk merebut bola. Keduanya datang ke depan bola pada waktu yang bersamaan. Kemudian, mereka bergerak pada waktu yang sama. Rudolf dan Petrov mengayunkan kaki mereka untuk mendorong bola ke depan. Bola tersebut di tendang oleh kedua pemain itu bersamaan sehingga bola itu terbiaskan ke samping.
Keduanya langsung berbalik mengejar. Kedua tangan yang terjerat saling bergerak, saling mendorong dengan tangan, dan melangkahkan kaki untuk mencoba saling meremas menjauh. Tidak ada yang tahu siapa yang tersandung duluan, tetapi keduanya terjatuh pada waktu yang sama.
Setelah terjatuh ke tanah, kedua pemain bangun dan saling mendorong. Wasit meniup peluit tanda penghentian pertandingan, namun kedua pemain itu tanpa henti saling menegur atas tindakan kotor mereka.
Melihat kedua pria itu bertatap muka dengan amarah dan hampir berhimpitan, kedua rekan satu tim takut mereka akan bertindak tidak diluar batas, jadi mereka bergegas untuk memisahkan mereka.
Wasit meniup peluit dan meminta Rudolf dan Petrov datang menghadap padanya. Lalu dia memberikan kartu kuning pada kedua pemain tersebut. Karena Rudolf sudah memiliki kartu kuning, maka wasit memberikannya kartu merah atas akumulasi 2 kartu kuning.
George sangat marah di pinggir lapangan dan berteriak pada wasit keempat, "Kenapa kartu kuning?! Jelas itu hanya pelanggaran kecil. Ini sangat tidak adil bagi kami."
Wasit keempat memperingatkan George untuk tidak berbicara omong kosong Pelatih Aston Villa Alex McLeish merasa sangat tidak nyaman ketika mendengar raungan George dan berteriak kepada George, "Keputusan wasit sudah adil, jangan bicara omong kosong, kedua pemain mendapatkan kartu kuning, apa yang kau keluhkan?!"
Kedua pemain memang mendapat kartu kuning tetapi Rudolf yang mendapatkan kartu kuning di babak pertama jelas lebih dirugikan oleh keputusan ini. Asisten pelatih, James Ward menarik George mundur. Jika George terus berdebat ada kemungkinan wasit akan mengirimnya ke tribun.
Southampton harus bermain dengan 10 orang pada menit ke 68. George menggantikan Crage dengan Dallas. Dengan begitu formasi Southampton berubah menjadi 4-4-1, dengan Kazuki sendirian di depan.
Setelah Rudolf meninggalkan lapangan, Aston Villa bermain dengan sangat agresif. Alhasil pada menit ke 75, mereka berhasil mencetak satu gol. Gol tersebut diawali oleh kegagalan Dallas dalam menjaga Darren dengan baik. Darren yang berhasil menyingkirkan pertahanan Dallas dapat menembus pertahanan Southampton dengan mudah. Ia melakukan umpan satu-dua dengan Gabriel Agbonlahor sebelum menendang bola lurus ke sudut gawang. Dean Smith gagal menyelamatkan bola.
Aston Villa berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.