Setelah Aston Villa mencetak gol pertama, mereka semakin bersemangat dalam menyerang pertahanan Southampton. Sementara itu, Southampton terus berjuang untuk menahan serangan Aston Villa. Jangkauan aktivitas para pemain Southampton meningkat terutama Simone dan Dallas, kedua pemain itu bekerja sama untuk menjadi tembok penghalang serangan Aston Villa di tengah. Sementara Hugo dan Wright-Phillips menjaga area samping.
Pada menit ke 82, Kazuki ditarik keluar oleh George dan digantikan oleh pemain bertahan. Setelah Kazuki ditarik keluar, para pemain Southampton benar-benar bertahan secara keseluruhan. Hal ini menyulitkan para pemain Aston Villa untuk mencetak gol. Para penggemar Southampton menyaksikan dengan jantung berdebar melihat tim kesayangan mereka diserang terus menerus.
Untungnya, sampai akhir babak kedua, Aston Villa gagal mencetak gol lagi. Southampton berhasil memenangkan pertandingan dengan 10 orang pemain. Skor akhir pertandingan ini adalah 2-1 untuk keunggulan Southampton. Dengan kemenangan ini Southampton memperkokoh posisi mereka di posisi ke 15 di klasemen liga premier inggris.
***
"Kau sudah berkembang dengan baik," kata GM tiba-tiba. Biasanya, dia tidak pernah memulai pembicaraan dengan Kazuki jika bukan Kazuki yang memulainya.
Kazuki menatap heran GM, "Ada apa? Ini sangat aneh melihatmu memulai percakapan duluan."
"Benarkah? Aku hanya merasa bangga dengan perkembanganmu," balas GM sambil tertawa. Belum setahun semenjak Kazuki bertemu dengan GM tetapi banyak hal telah berubah. Dimulai dari pemain tidak dikenal sebagai salah pemain muda paling berbakat di eropa. Peningkatan itu sangat luar biasa.
GM berhenti tertawa, ia menatap Kazuki dan bertanya, "Apa kau sudah merasakannya? Sebuah batas."
Batas. Setiap hal memiliki batasnya masing-masing. Begitu juga dengan [Pelatihan Mimpi]. Seperti yang GM bilang Kazuki juga mulai merasakan batasan tersebut. Ia sudah tidak merasakan kemajuan lagi dalam beberapa aspek yang ia latih seperti tendangan, umpan, dribble, dan hal-hal lainnya.
GM membuka mulutnya dan menjelaskan, "Jika pemula adalah level 1 dan pemain berpengalaman adalah level 10 maka [Pelatihan Mimpi] membantumu mencapai level 10 secepat mungkin. Tetapi hal ini tidak akan membantumu melebihi level 10. Setiap pemain sepakbola memiliki batas atas yang berbeda-beda. Orang yang berbakat memiliki batas atas lebih tinggi daripada orang-orang yang kurang berbakat."
Kazuki menghembuskan nafasnya, kemudian, ia bertanya, "Jadi, aku telah menemui batasku?
GM menjawab, "Tidak, tapi itu sudah dekat. Satu-satunya hal yang mencegahmu mencapai batas atas kemampuanmu adalah tubuhmu yang belum matang."
Tubuh Kazuki belum mencapai puncaknya, karena itu ia tidak bisa mencapai batas atas kemampuannya. Di sisi lain, hal ini berarti sangat sulit bagi Kazuki untuk memperkuat dirinya lewat latihan. Satu-satunya hal keuntungan latihan setiap hari adalah untuk mempertahankan kemampuannya saat ini.
"Apa kau tidak kecewa setelah mendengar ucapanku?" tanya GM.
"Aku tahu, tapi aku pikir aku sudah cukup bagus. Aku telah mencetak gol cukup banyak. Walaupun aku tidak bertambah kuat dalam waktu dekat, tetapi selama aku mempertahankan kemampuanku maka semuanya baik-baik saja."
"Baguslah kalau begitu, tetapi Kazuki kau harus ingat satu hal."
Kazuki bertanya, "Mengingat apa?"
GM menyipitkan matanya dan berkata dengan serius, "Dalam sepakbola mengandalkan rekan adalah hal yang baik. Namun dalam beberapa situasi tertentu, kebiasaan seperti itu akan membuatmu kehilangan sesuatu."
Kazuki mengerutkan dahinya, dia tidak mengerti makna dari kalimat GM. Setelah beberapa saat, dia berhenti berusaha untuk memahami kalimat tersebut.
'Dalam pertandingan penting, akan selalu ada momen dimana rekanmu tidak bisa diandalkan. Yang membedakan para pemain bintang seperti Ronaldo dan Messi dengan yang lainnya adalah kemampuan mereka bersinar dalam pertandingan penting. Namun, yang kemampuan Messi untuk bersinar di pertandingan penting mulai menurun karena perannya di sebuah tim mulai berubah menjadi lebih ke belakang dan menjadi seorang playmaker daripada goal scorer.
Hal ini membuat Messi lebih bergantung kepada teman-temannya daripada Ronaldo. Karena itu dalam sebuah pertandingan penting, ketika rekan-rekan Messi tidak bermain dengan bagus, sangat sulit bagi Messi untuk mengubah keadaan.
Ronaldo berbeda, orang-orang menyebut Ronaldo sebagai pemain yang egois, namun Ronaldo tidak pernah mengecewakan harapan pemain lain kepadanya. Sayang sekali, dia telah kehilangan kemampuan dribblenya yang dulu sehingga Ronaldo juga sering kesulitan ketika pemain gelandang tidak bisa menyuplai bola padanya.'
GM menghela nafas, lalu ia berbisik, "Untuk menjadi pesepakbola yang baik kau harus mengandalkan temanmu. Tetapi untuk menjadi seorang pemain bintang kau harus mengandalkan dirimu sendiri."
***
Seminggu kemudian, pada pertandingan pekan ke 34 antara Southampton melawan Arsenal. Kazuki memahami apa yang dimaksudkan oleh GM. Pada pertandingan ini, selalu Kazuki dijaga oleh dua orang. Setiap kali dia mendapatkan bola, pelanggaran dan juga tekanan fisik selalu digunakan untuk menghentikannya.
Dengan dua orang menjaga Kazuki, seharusnya pemain lain dapat memanfaatkan kesempatan ini. Namun, Osmund yang kala itu menjadi rekan Kazuki di depan tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut.
Pada menit ke 12, Kazuki memberikan umpan setelah berhasil mengontrol bola untuk pertama kalinya. Bola itu melayang ke depan, Osmund mampu mengungguli bek tengah Arsenal mengandakkan kecepatannya. Tetapi Osmund gagal memanfaatkan umpan tersebut meski dia telah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang Arsenal.
Pada menit ke 19, Arsenal mencetak gol lewat sundulan Van Persie. Southampton yang ketinggalan berusaha untuk membangun serangan. Tetapi, Kazuki terus dijaga ketat, Bahkan setelah ia bertukar posisi dengan Hugo, Gelandang dan bek sayap Arsenal menjaganya. Kemanapun Kazuki berpindah posisi, para pemain Arsenal akan mengubah formasi mereka sehingga memudahkan mereka untuk menjaga Kazuki.
Pada menit ke 32, Setelah mengalami kegagalan terus menerus, Kazuki berhasil menerobos kotak penalti Arsenal untuk pertama kalinya. Bek tengah Arsenal menutupi ruang menebak bagi Kazuki, sehingga Kazuki memberi umpan pada Hugo yang tidak dijaga. Namun, Hugo mengecewakannya. Pemain sayap kanan Southampton itu gagal melakukan tendangam akurat bahkan ketika ia tidak dijaga ketat oleh pemain bertahan Arsenal.
Sampai akhir babak pertama Southampton masih tertinggal dengan skor 1-0. George melakukan penyesuaian dengan mengganti Osmund dengan Ryan. Namun, pelatih Arsenal, Arsene Winters seperti telah menebak strategi George, ia mengubah formasi Arsenal menjadi 5-4-1, keputusan itu dia lakukan agar Arsenal bisa mengisolasi Kazuki dari para pemain Southampton lainnya.
Hal ini berhasil karena Southampton tidak mampu melepaskan tembakan ke gawang. Serangan mereka selalu berakhir di tengah lapangan. Pada menit ke 69, Theo Walcott berhasil mengubah skor pertandingan menjadi 2-0.
Arsenal terus menguasai bola dan tidak membiarkan Southampton memiliki kesempatan untuk menyerang. The Gunners kembali mencetak gol pada menit ke 78 setelah Arteta menerima umpan terobosan Van Persie.
Menjelang akhir pertandingan, Southampton berhasil mendapatkan tendangan bebas. Kazuki yang mengambil tendangan bebas tersebut berhasil menjebol gawang Arsenal. Kazuki tidak merayakan gol tersebut karena walaupun ia mencetak gol, tetapi Southampton tetap kalah. Gol Kazuki menjadi gol terakhir yang muncul di pertandingan ini.
Skor akhir adalah 3-1 untuk kemenangan Arsenal. Dalam pertandingan ini Kazuki menyadari bahwa pemikirannya mengenai memenangkan liga premier hanya omong kosong jika rekan-rekannya tidak bisa diandalkan. Southampton akan memiliki kesempatan menang jika Osmund tidak membuang-buang peluang di awal babak pertama.
Pada konferensi pers post-match antara Arsenal melawan Southampton. Arsene Winters memberi pendapatnya mengenai Kazuki.
"Dia adalah pemain yang bagus. Aku harus menugaskan dua pemain untuk menjaganya agar dia tidak mencetak gol. Namun, dia masih mencetak gol, walaupun dari tendangan bebas. Dia juga membuat beberapa peluang dengan umpannya. Aku harap bisa membelinya jika bisa."
George juga memuji Kazuki pada konferensi pers tersebut. Namun, Kazuki tidak merasa senang dengan pujian yang ia dapatkan. Golnya tidak berharga jika ia tidak bisa membuat tim memenangkan pertandingan.