Chereads / Pelatihan Mimpi : Sang Juara / Chapter 36 - Popularitas menyebar

Chapter 36 - Popularitas menyebar

Pada menit ke 76, Kazuki ditarik keluar oleh George, ia digantikan dengan Osmund. Para penggemar Southampton bertepuk tangan untuk menghargai penampilan hebat Kazuki dalam pertandingan ini. Kazuki melakukan tos dengan Osmund dan berpelukan dengan George.

"Hebat, kau menampilkan padaku bahwa aku tidak salah memanggilmu ke tim utama ini. Istirahatlah, pahlawan," George membisikan pujian pada Kazuki. Menang dengan 2 gol atau 4 gol sama saja bagi George, namun sebagai pelatih ia masih menghargai hattrick Kazuki.

Kazuki mengangguk sambil tersenyum kecil, ia berjalan ke bench dan duduk disana.

Sementara itu, setelah unggul 4 gol, pertandingan berubah menjadi membosankan. Tidak ada peluang yang terjadi sampai peluit akhir pertandingan berbunyi.

Sorak sorai para penonton pecah setelah peluit akhir babak kedua dibunyikan.

Para pemain Southampton dan staff pelatih pergi ke dekat tribun penonton dan melambaikan tangan bersama seraya mengucapkan terima kasih atas dukungan para fans.

Sementara itu, Kazuki melihat seorang anak laki-laki yang memanggilnya, anak itu bersama ibunya meneriakkan nama Kazuki. Kazuki mengambil inisiatif untuk mendekati mereka. Ia membuka bajunya dan menawarkan baju itu pada sang anak, "Ini, apa kau menginginkannya, nak?"

Anak itu langsung meraih baju Kazuki dengan ekspresi bahagia ia mengucapkan, "Terima kasih! Aku sangat mengagumimu tuan."

"Sama-sama," kata Kazuki tersenyum kecil. Ini pertama kalinya ia melihat seorang yang menggemari dia secara langsung.

Dalam suasana euphoria, George dan pelatih Fulham melaksanakan konferensi pers post-match.

Tentu saja yang paling utama adalah pertanyaan mengenai Kazuki.

Pelatih Fulham mengatakan pemikirannya mengenai pertandingan ini, "Aku pikir kami masih punya kesempatan jika bukan karena performa luar biasa dari pemain nomor 28."

Mengenai Kazuki, Pelatih Southampton, George Eastgate berkata, "The Sun pernah mengatakan bahwa Kazuki adalah pengganti Belliand, tetapi mereka salah, Kazuki lebih baik daripada Belliand, dia masih muda dan punya potensi yang lebih besar. Aku sangat bangga bisa melatihnya. Tidak perlu disangkal lagi, dia adalah salah satu pemain muda terbaik liga premier saat ini."

Namun, dampak pertandingan ini tidak berhenti sampai disana. Keesokan harinya, Sir Alex Henderson berkata dalam wawancara, "Dia adalah produk Akademi Carrington. Kami akan mencoba membawa dia pulang ke rumah. Manchester United adalah tempat terbaik bagi dia."

Beberapa pemain Manchester United seperti Rio Fernand juga mengungkapkan pendapatnya.

"Aku akan dengan senang menyambutnya, jika dia (Kazuki) menjadi teman setimku."

Sebagian besar penggemar Manchester United juga setuju untuk membawa Kazuki kembali ke Manchester United, sementara sebagian lainnya menyarankan untuk mengawasi Kazuki lebih lama lagi sebelum membawa dia ke Old Trafford.

Rumor kepindahan Kazuki begitu ramai hingga Kazuki terus menerus ditanya oleh teman setimnya saat melakukan latihan harian. Tentu saja rumor itu sangat mengganggu Southampton. Pelatih George marah pada reporter yang menanyakan kepindahan Kazuki dengan mengatakan, "Dia (Kazuki) adalah pemain Southampton. Jangan mengatakan hal-hal yang tidak sopan. Pada saat ini dia adalah anggota tim kami dan begitu juga musim depan."

Mewakili Kazuki, Furochi meminta wartawan untuk berhenti memberitakan rumor kepindahan Kazuki. Kazuki baru memulai karir seniornya, Furochi khawatir rumor-rumor itu membuat Kazuki kurang fokus.

Tentu saja, Kazuki sendiri tidak tergoda untuk pindah ke Manchester United. Jika Kazuki pindah ke sana sekarang maka dia hanya akan menjadi penghangat bangku cadangan. Kazuki tahu, ini bukan saat yang tepat baginya untuk pindah.

Memilih klub yang tepat adalah aspek yang penting dalam perjalanan karir seorang pesepakbola, ada banyak pemain yang karirnya hancur dan redup karena memilih klub yang salah. Karena itu, Kazuki tidak ingin ceroboh dalam memutuskan transfer. Lagipula, dia telah berjanji pada Southampton untuk tidak pindah pada musim panas nanti.

Di sisi lain, daripada memikirkan transfer, lebih baik Kazuki fokus untuk terus mempertahankan performanya.

***

Pada pagi hari yang cerah, Furochi mendatangi Kazuki. Kedatangannya adalah untuk memperkenalkan asisten pribadi yang telah Furochi pilih untuk membantu kehidupan Kazuki 'sebagai bintang sepakbola'.

Kazuki menatap gadis yang Furochi bawa, ia merasa akrab dengan wajah gadis tersebut. Ia menoleh pada Furochi dan bertanya, "Aku merasa pernah melihat wajahnya."

Furochi mengangguk dan membalas, "Tentu saja kau pernah melihatnya, dia anak perempuanku."

Gadis itu mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri, "Namaku Shiraishi Nanami, seperti yang dikatakan pak tua ini, aku adalah anaknya."

Kazuki menjabat tangan Shiraishi, "Namaku Kazuki Kazeshima, salam kenal. Tapi, kenapa?"

"Aku tertarik pada pekerjaan ini. Aku sering mendengar ayahku membicarakanmu. Jika kau semakin terkenal dan sukses tidak hanya sebagai pesepakbola namun juga sebagai public figure, sebagai agenmu ayahku juga akan mendapatkan keuntungan yang besar. Selain itu, aku juga tertarik dengan pekerjaan ini."

Kazuki yang mendengarnya berpikir alasan Shiraishi cukup masuk akal. "Kalau begitu, untuk ke depannya mohon bantuanmu."

"Mohon bantuannya juga."

***

Pertandingan Southampton selanjutnya akan sangat sulit. The Saints harus berhadapan dengan The Blues, Chelsea. Chelsea sekarang menempati peringkat ke 3 klasmen liga premier dengan 16 kali menang, 4 kali imbang dan 6 kali kalah dengan perolehan poin 52. Beda jauh dengan Manchester United yang menempati urutan kedua dengan perolehan poin 65. Sementara Liverpool memimpin dengan 69 poin.

Apalagi pertandingan ini akan dilangsungkan di kandang Chelsea, Stamford Bridge. Bisa dibayangkan betapa tipisnya harapan Southampton untuk menang. Mengetahui hal ini, George juga menyesuaikan targetnya pada pertandingan ini menjadi meraih hasil imbang karena ia tahu hasil imbang lebih realistis daripada menang.

Kali ini ia menurunkan Osmund sebagai starter. Dalam menghadapi Chelsea, George akan menerapkan strategi serangan balik. Dalam strategi serangan balik, kecepatan Osmund lebih dibutuhkan daripada Kazuki. Penyesuaian yang dilakukan George tentu saja membuat Kazuki tidak nyaman, ia telah tampil sebagai starter berturut-turut namun sekarang Kazuki harus kembali mengisi bangku cadangan. Kazuki hanya bisa menerima keputusan George karena ia tahu posisi striker di Southampton belum secara stabil berada di tangannya.

Dalam konferensi pers sebelum pertandingan, Mourinho dengan percaya diri menyatakan bahwa dia akan memenangkan pertandingan besok.

Ketika ia ditanya mengenai Southampton yang beberapa pertandingan terakhir mulai bangkit, Mourinho menjawab, "Dalam tiga pertandingan terakhir Southampton, lawan yang paling kuat hanya Tottenham yang sekarang berada di bawah kami (dalam klasmen). Melawan Tottenham saja mereka kalah, aku tidak bisa menemukan darimana kau berpikir mereka 'bangkit'."

Salah satu wartawan bertanya kepada Mourinho mengenai Kazuki.

"Kazuki? Maaf aku tidak mengenalnya," dengan santai Mourinho mengatakan hal tersebut.

Ketika melatih Internazionale Milan, pada tahun 2009, Mourinho juga mengatakan ia tidak mengenal Mattheo ketika musim sebelumnya Mattheo tampil cemerlang pada musim debutnya di Juventus. Kemudian pada hari pertandingan antara Inter Milan melawan Juventus, Mattheo mencetak Hattrick asist dan menjadi MOTM.

Para jurnalis bersemangat, mereka menduga apakah kejadian yang sama akan terjadi? Sayang sekali mereka tidak mengetahui bahwa Kazuki tidak akan tampil sebagai starter. Peluang dia tampil sebagai pemain cadangan pun tidak bisa dijamin.